Denpasar, (ANTARA News) - Ribuan umat Hindu memadati pantai di berbagai daerah di Pulau Bali setelah melakukan persembahyangan Hari Raya Pagerwesi, Rabu sore. Kehadiran mereka, misalnya di sepanjang pantai Sanur dan Kuta, merupakan bagian dari kegiatan ritual membersihkan diri dari kotoran jasmani maupun rohani. Menurut tokoh adat Jero Mangku Nyoman Sandat, sebagian umat menanfaatkan Hari Pagerwesi untuk menyucikan diri, terutama bila mereka tidak ke pantai ketika Hari Saraswati. Selain daerah pantai, umat juga dapat membersihkan diri di pancuran dan mata air yang cukup banyak terdapat di Bali. Hari Raya Pagerwesi yang jatuh setiap 210 hari sekali merupakan rangkaian Hari Raya Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan yang dirayakan pada Sabtu (7/6). Dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Drs I Ketut Sumadi MSi mengatakan, selain memgbersihkan diri, pada pagi hari sebelumnya umat Hindu mengadakan upacara keagamaan dengan menghaturkan sesaji serta rangkaian janur, kombinasi bunga dan buah-buahan (banten) di tempat suci rumah keluarga masing-masing. Pagerwesi merupakan tonggak untuk mengingatkan umat terhadap Tuhan Yang Maha Esa penguasa alam semesta. Upaya itu dilakukan dengan cara bhakti maupun pengorbanan suci secara tulus ikhlas. Umat Hindu pada hari suci terbesar kedua setelah hari Raya Galungan dan Kuningan itu juga memohon keselamatan, kesejahteraan, dan bimbingan ke jalan yang benar serta mampu menegakkan kebenaran sesuai ajaran agama dan hati nurani. Padatnya umat di kawasan Pantai Sanur dan Kuta, misalnya, membuat puluhan petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) setempat harus siaga ekstra. Mereka memantau kegiatan masyarakat, yang berenang dan bercanda dengan ombak, melalui belasan pos yang berderet di sepanjang pantai sejauh kurang lebih 12 kilometer itu. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008