Depok (ANTARA News) - Director and Chief Corporate Affair PT Mobile-8 Telecom Tbk, Merza Fachys, mengemukakan bahwa dirinya berkeyakinan layanan suara dan pesan singkat (Short Message Service/SMS) melalui telepon seluler (ponsel) akan gratis. "Nanti perang tarif sudah tidak ada lagi, karena layanan suara dan SMS sudah gratis," kata Merza, usai acara seminar dan workshop Binary Runtime Enviroment for Wireless (BREW) Application Creative Summer With Mobile Application, di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis. Menurut dia, pendapatan operator seluler bukan lagi dari suara dan SMS, tetapi berasal dari isi pesan/informasi (content) yang disediakan oleh para operator. Merza belum bisa memastikan kapan waktunya layanan suara dan SMS bisa gratis. "Ini semua tergantung dari kreativitas para penyedia content dalam menawarkan kepada masyarakat," jelasnya. Industri televisi, kata dia, pernah mengalami hal semacam itu, yaitu harus ada iuran televisi. Pada waktu itu, setiap pemirsa televisi diharuskan membayar iuaran untuk kelangsungan hidup para pengelola televisi. Tetapi, kata dia, seiring dengan berjalannya waktu, maka iuran televisi tidak ada lagi dan pemirsa dibebaskan dari iuran. Namun, keberadaan televisi masih tetap ada bahkan hingga sekarang mereka kehidupannya semakin berkembang. "Perusahaan televisi hidup dari iklan. Ini akan juga terjadi bisnis dunia seluler," katanya. Di dunia seluler kata dia, pemasukan akan didapat dari mengunduh (download) berbagai content yang disediakan oleh operator seluler. Untuk itu, ia mengemukakan, perlu aplikasi layanan yang bisa dijual. Dikatakannya, Fren yang sudah menerapkan solusi BREW melalui layanan b-live pada November 2007. "Selama enam bulan berjalan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Walaupun pada awalnya sangat khawatir," katanya. Ia mengatakan, walaupun pendapatan dari content belum maksimal, tetapi perkembangannya sangat menjanjikan. "Jika memang para creative application bisa menciptakan ide-ide yang kreatif dan mampu menjual kepada masyarakat, maka perkembangannya akan semakin meningkat," ujarnya. Di Fren, kata dia, para pelanggan banyak melakukan akses horoskop sebanyak 90 persen dengan trafik pelanggan sampai 50.000 hingga 70.000 setiap hari. Ia mengatakan, saat ini diperlukan sekitar 4 juta pengembang aplikasi, dan saati ini yang ada kurang dari sejuta pengembang. Untuk itu, kata dia, perlu mekanisme pengembangan aplikasi di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008