Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah optimistis Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diluncurkan pemerintah akhir tahun lalu bisa mengurangi angka pengangguran minimal sebesar jumlah UKM yang menerima kredit tersebut. "Kalau saat ini yang menerima KUR sebanyak 700 ribu nasabah, dan masing-masing UKM tersebut bisa mempekerjakan satu orang saja, maka sudah tersedia 700 ribu tenaga kerja," kata Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali kepada pers di Jakarta, Kamis di sela kunjungannya ke penerima Dji Sam Soe Award tahun 2006, Bakmi Raos. Menurut Menteri, BPS memperkirakan satu nasabah KUR bisa menyerap 1,6 tenaga kerja, dan itu berarti jika saat ini ada 700 ribu nasabah KUR maka maksimal tenaga kerja yang terserap mencapai 1,12 juta orang. Meski demikian, ia mengakui keefektifan skema kredit dengan penjaminan tersebut dalam mengurangi tenaga kerja belum terbukti dan masih harus dilakukan survei lebih lanjut. "Paling tidak sekitar September mungkin sudah bisa dilihat hasil KUR dalam mengurangi pengangguran," katanya. Mengenai kekhawatiran terjadinya kemacetan dalam pengembalian KUR, Menteri mengatakan, data terakhir dari BRI menyebutkan hingga saat ini belum ada yang menunggak mengembalikan KUR. "Ini artinya mereka menggunakan kredit tersebut untuk berusaha," kata Menteri. Sejak diluncurkan tahun lalu, sekitar Rp7 triliun KUR telah dikucurkan untuk 700 ribu UKM. Bank Indonesia (BI) sebelumnya mengingatkan cepatnya penyerapan KUR tersebut yang dikhawatirkan akan menyebabkan kredit bermasalah. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008