Semarang (ANTARA News) - Septian Yudha dan Daru Adiprana, mahasiswa jurusan Komunikasi Fisip Undip Semarang terpilih menjadi salah satu pemenang lomba penulisan skenario yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), pemenang lainnya diraih mahasiswa dari Surabaya dan Lampung. "Saya sebagai sutradara dan Daru sebagai produser sekaligus asisten sutradara." kata Septian di sela-sela produksi film pendek mereka di Semarang, Jumat. Film yang berdurasi sekitar 15 menit ini diberi judul, Puisi-Puisi Rea dan mengangkat tema motivasi untuk membangkitkan kembali semangat penderita HIV/AIDS di Indonesia agar tidak terpuruk. "Kami sudah mulai produksi Kamis (12/6), kalau lancar sesuai jadwal yang sudah disusun, produksi film ini akan berlangsung sampai minggu (15/6)," tambahnya Sementara itu, Daru, produser dan asisten sutradara "Puisi-Puisi Rea" mengatakan, film ini berkisah tentang seorang gadis bernama Rea yang menderita HIV/AIDS sejak lahir. "Sebagai penderita HIV, kehidupan sehari-hari Rea hanya dipenuhi dengan tekanan mental, depresi, dan perasaan tidak berguna," katanya Dia menambahkan, setelah Rea bertemu dengan Niko yang mampu memberi motivasi dan semangat untuk bisa bangkit dari kondisi yang dideritanya, dia (Rea) pun bangkit dan kembali semangat menjalani kehidupan sehari-hari seperti orang lain. "Ketika bangkit, ternyata Niko sudah tidak ada di samping Rea karena Niko telah meninggal terkena HIV/AIDS juga," katanya menjelaskan. Akhirnya, Rea depresi lagi dan ingin bunuh diri dengan cara menabrakkan tubuhnya ke kereta api yang lewat. Namun, Rea sadar bahwa bunuh diri adalah tindakan bodoh dan ia pun berhasil bangkit untuk kedua kalinya. "Yang membikin Rea bangkit adalah kata-kata Niko sebelum meninggalkan Rea, yaitu, meski kita positif terkena HIV kita harus bisa berguna bagi orang lain," katanya mengakhiri penjelasan tentang skenario film pendek mereka. Daru berharap dengan adanya film-film seperti ini masyarakat akan lebih peduli dengan bahaya HIV/AIDS maupun narkoba yang ada di sekitar mereka.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008