Yogyakarta, (ANTARA News) - Sri Sultan Hamengku Buwono X menguat posisinya dalam bursa calon presiden dan calon wakil presiden. Hal itu, menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, AAGN Ari Dwipayana, disebabkan keinginan masyarakat untuk memunculkan calon alternatif di tengah menurunnya kepercayaan mereka pada kandidat yang sudah ada. Dwipayana juga mengatakan, posisi Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu menguat dan semakin populer karena aktivitasnya yang giat melakukan kunjungan ke daerah dan aktif muncul di media massa. "Dari sini Parpol mulai menghitung peluang Sultan HB X untuk dicalonkan atau disandingkan dengan kadernya," katanya. Namun, untuk Capres, saat ini posisi Sultan HB X belum cukup kuat karena belum memiliki basis massa atau Parpol yang kuat sehingga posisi tawar di Parpol belum begitu mendukung. "Untuk Parpol besar kemungkinan Sultan HB X akan digandeng sebagai orang kedua, tetapi untuk Parpol menengah masih terbuka peluang sebagai Capres. Ini pun setelah Parpol tersebut menghitung peluang kadernya sendiri," katanya. Ia menambahkan popularitas Sultan HB X semakin kuat karena kepercayaan masyarakat pada elit pemerintah makin menurun sehingga masyarakat mencoba membangun Sultan sebagai pilihan alternatif. Meski demikian, menurut dia Sultan belum cukup kuat di tingkat Parpol dan baru di tingkat DIY. "Prestasi politik di luar DIY belum cukup kuat. Ini yang membuat posisi tawar Sultan HB X juga lemah. Karena itu, Sultan harus membangun peluang dengan lebih aktif lagi berperan di tingkat nasional," kata Dwipayana.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008