Denpasar (ANTARA News) - Dr Mari Nabeshima, seorang budayawan Jepang menilai, seni budaya Bali yang bermutu mampu menjadikan daerah tujuan wisata Pulau Dewata dikenal secara meluas di penjuru dunia. "Seniman tabuh dan penari Bali mengadakan lawatan keliling dunia secara berkala mempopulerkan seni pertunjukkan tradisi Bali," kata Mari Nabeshima pada Kongres Kebudayaan Bali ke-1 di Denpasar Minggu. Dalam kertas kerja yang berjudul "Kontribusi kesenian terhadap komunikasi lintas bangsa", ia menambahkan, selama empat abad terakhir seniman Bali tidak henti-hentinya mengadakan lawatan ke berbagai negara. Hal itu mendorong sejumlah peneliti mancanegara untuk mengadakan penelitian yang mendalam tentang kesenian tradisi Bali. Demikian pula jutaan wisatawan mancanegara yang menikmati liburan ke Bali sambil menyaksikan keberagaman seni budaya Bali yang unik. Masyarakat Jepang menjadi semakin akrab dengan pertunjukan tradisi Bali, bahkan memberikan inspirasi dalam membuat karya seni kolaborasi antara kesenian Bali-Jepang. Mari Nabeshima yang mengaku mengenal pertama kali gamelan Bali di kampusnya di Tokyo, Jepang mendorong niatnya untuk belajar tabuh dan tari Bali. "Bersyukur mendapat bea siswa dari Menteri Pendidikan Jepang untuk belajar tabuh dan tari Bali ke Bali, baik di akademis maupun langsung ke seniman," ujar Mari Nabeshima. Ia menambahkan, seni pertunjukan tradisi Bali selain menampilkan tontonan yang bermutu juga merupakan sebuah alat komunikasi antarbangsa, khususnya masyarakat Jepang-Bali di era globalisasi dewasa ini. Berkembangnya grup-grup kesenian yang mendalami tabuh dan tari Bali di luar negeri secara tidak langsung memberikan dampak positif terutama pencitraan Bali dan Indonesia umumnya di dunia internasional. Sanggar seni yang mengajarkan tabuh dan tari Bali berkembang di Jepang, sekaligus mendukung promosi pariwisata Indonesia, khususnya Bali, ujar Mari Nabeshima.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008