Bangkok (ANTARA News) - Jepang melaju ke babak final kualifikasi Piala Dunia 2010 wilayah Asia setelah mengalahkan Thailand 3-0, di Bangkok, Sabtu. Dengan disemangati oleh para pendukung Jepang yang menguasai stadion Rajamangala, Bangkok, Jepang mengalahkan tim Thauland melalui gol-gol yang diciptakan Tulio, uji Nakazawa, dan Kengo Nakamura, dan mamu ke babak keempat setelah pimpinan Grup 2, bahrain bermain imbang 1-1 dengan Bahrain. Okada, yang memimpin Jepang untuk pertama kalinya ke putaran final Piala Dunia 1998 dalam masa jabatan pertamanya sebagai pelatih, mengatakan timnya kini menemukan pijakan mereka dalam kompetisi tersebut. "Saya kira kami akan bermain semakin baik dan semakin lebih baik," kata Okada kepada wartawan. "Teknik kami sudah bagus, tetapi kami kurang gigih untuk menang. "Di babak pertama kami harus melakukan serangan dan kami melakukan apapun yang harus kami lakukan untuk menang. Kami tidak terlalu memaksakan diri. Cuacanya panas dan lembab, tetapi kami bermain bagus sepanjang permainan," katanya. Juara Asia tiga kali itu melancarkan serangan sejak pertandingan dimulai dan membuahkan hasi di menit ke-23 saat Tulio membobol gawang lawan melalui sundulan kepalanya setelah mendapat umpan silang dari Yashuhito Endo. Dengan gelandang Shunsuke Nakamura mampu mendobrak barisan pertahanan Thailand, Jepang selalu mengancam gawang tuan rumah itu. Endo hampir membuat gol kedua saat tembakan bebasnya membentur mistar gawang, tetapi Jepang berhasil mencetak gol keduanya di menit ke-38, saat sundulan keras Nakazawa menembus gawang lawan setelah mendapat umpan dari sepak pojok Endo. Kengo Nakamura melangkapi kemenangan Jepang menjadi 3-0 dua menit menjelang pertandingan usai, ketika ia mampu membebaskan diri di daerah terlarang dan melepaskan tembakan ke pojok kanan gawang lawan. Pelatih Thailand, Charnwit Polcheewin, mengatakan timnya tidak pernah mendapat kesempatan dan kekalahan tersebut menunjukkan jauhnya perbedaan antara sepak bola Asia dan Asia Tenggara. Thailand selalu mendominasi sepak bola Asia Tenggara selama beberapa dasawarsa, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008