Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antar-bank Jakarta, Senin sore, naik tiga poin menjadi Rp9.313/9,315 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.316/9.320, karena pelaku pasar membeli rupiah, setelah melepasnya. "Aksi beli rupiah relatif masih kecil, karena pelaku pasar masih menunggu pertemuan negara-negara industri maju yang diharapkan akan memberikan sentimen positif pasar," kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, di Jakarta, Senin. Menurut dia, menguatnya rupiah yang sebelumnya terkoreksi (sesi pagi turun) sudah diperkirakan sebelumnya, karena koreksi harga yang terjadi relatif kecil. Namun, aksi beli rupiah itu terjadi menjelang penutupan sesi sore sehingga kenaikannya tidak begitu besar, katanya. Rupiah, lanjut dia juga dijaga oleh Bank Indonesia (BI) yang berusaha menjaganya, agar tetap berada di posisi Rp9.300 per dolar AS yang dinilai cukup aman. Apabila posisi rupiah berada dibawah angka Rp9.300 per dolar AS, maka mata uang lokal itu dinilai paling aman, ucapnya. Meski demikian, menurut dia, rupiah mencapai angka dibawah Rp9.300 per dolar AS agak sulit, karena gejolak pasar global masih tak menentu meski tidak ada gejolak yang negatif menekan rupiah. Rupiah meski lambat, namun pasti akan mengarah ke sana karena terlihat dari posisinya yang terus mendekati angka Rp9.300 per dolar AS, katanya. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan semakin membaik terlihat dengan sejumlah investor yang terus berminat untuk menginvestasikan dananya di pasar domestik. Australi misalnya berencana membawa rombongan analis perbankan dan fund manager untuk melihat kondisi Indonesia dan bisa memberikan informasi yang baik mengenai Indonesia yang sesungguh. Karena para analis perbankan dan fund manager belum mengetahui dengan pasti mengenai Indonesia yang tetap tumbuh dengan baik, meski berbagai gejolak terjadi seperti gejolak alam, katanya. Ekonomi nasional akan semakin berkembang dengan baik hanya tinggal menunggu waktu, apalagi selish bunga rupiah terhadap dolar AS semakin membesar dengan dinaikkan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Jadi pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh sesuai dengan rencana meski laju inflasi tinggi dan meningkatkan tingkat suku bunga perbankan, demikian Rully Nova. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008