Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Australia membuka kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk mendapatkan beasiswa melalui program Australian Development Scholarship (ADS) 2008. Menurut siaran pers Kedubes Australia di Jakarta, Selasa, program beasiswa yang dikelola oleh Australian Agency for International Development (AusAID) ini memberikan dana pendidikan setingkat master dan doktorat. Program ini ditujukan bagi perorangan yang memiliki minat pada isu-isu pembangunan berkelanjutan dan manajemen ekonomi; demokrasi, hukum dan good governance; investasi sumberdaya manusia, kesehatan dan pendidikan; serta keamanan dan perdamaian. "Program beasiswa ini merupakan kesempatan yang baik bagi masyarakat Indonesia untuk meneruskan pendidikan dan membangun jejaring di Australia," kata Duta Besar Bill Farmer. "Pengalaman akademis dan pribadi (selama mengikuti program ini) akan sangat berguna bagi pesertanya saat mereka kembali ke Indonesia." Menurut Farmer, program beasiswa ini diberikan atas kerjasama pemerintah Australia dengan pemerintah Indonesia. Hasilnya sudah terlihat pada ribuan alumni ADS yang telah kembali ke Indonesia dan kini berperan penting di berbagai bidang pembangunan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Bidang-bidang studi yang ditawarkan dievaluasi setiap tahun berdasarkan kebutuhan pembangunan di Indonesia. Sebanyak 300 dana beasiswa akan disediakan bagi warga negara Indonesia bergelar S1 baik yang berasal dari sektor pemerintahan maupun bidang-bidang lainnya. Calon penerima harus memenuhi kriteria yang ditetapkan, termasuk memiliki Grade Point Average (GPA) atau indeks prestasi sedikitnya 2,9 (skala tertinggi 4.00), IELTS minimal 5.0 atau TOEFL minimal 500 yang diperoleh pada tahun 2007 atau 2008, dan berusia tidak lebih dari 42 tahun saat mengirimkan lamaran. Pendaftaran untuk ADS 2008 akan ditutup pada 5 September 2008. Keterangan selengkapnya dapat dilihat di Internet dengan mengunjungi www.australianscholarship.gov.au atau www.adsjakarta.co.id. (*)

Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008