Jakarta (ANTARA News) - Permen berisi kandungan narkoba diduga telah beredar bebas di lingkungan sekolah, kata seorang aktivis penanggulangan narkoba, Baby Jim Aditya, di Jakarta, Kamis. Baby yang juga Ketua Klub Partisipasi Kemanusiaan (Partisan) itu menyarankan agar orang tua berhati-hati dan mengontrol tempat-tempat yang menjadi langganan seorang anak untuk membeli permen atau makanan ringan lainnya. "Saya telah menerima pengakuan dari sejumlah ibu yang menyatakan bahwa anak mereka hanya mau makan permen yang dibeli dari pedagang tertentu di dekat sekolah," katanya dalam dialog menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang digelar Departemen Sosial. Ia mengatakan, gejala bahwa anak hanya mau beli permen di satu tempat dan tidak mau di tempat lain itu sudah mengindikasikan bahwa ada zat-zat tertentu yang membuat seseorang menjadi kecanduan. "Memang belum ada laporan dan bukti yang resmi soal permen mengandung narkoba dijual bebas di dekat sekolah, namun orang tua perlu mewaspadainya," katanya. Sebelumnya, lima siswa TK Sekar Bangsa, Pondok Labu, Jakarta Selatan, dirawat di RS Fatmawati setelah makan permen coklat yang dibagi-bagikan seorang anak di sekolah. Setelah makan coklat berbentuk bulatan atau seperti pil itu, kelima anak mabuk dan sempoyongan. Kini, polisi terus memburu orang yang memberikan permen kepada anak-anak tersebut, sebab diduga permen itu mengandung zat psikotropika yang biasa terdapat dalam ekstasi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008