Sukabumi (ANTARA News) - Polisi memperketat penjagaan markas dan tempat ibadah milik Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Sukabumi, Jawa Barat, menyusul aksi penyegelan empat masjid kelompok itu di Kabupaten Cianjur, Rabu (18/6) lalu. "Kami telah menambah personel kepolisian di wilayah yang rawan, seperti di Kecamatan Parakan Salak dan Kecamatan Warung Kiara serta Jampang tengah," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Guntor Gaffar, kepada pers di Sukabumi, Kamis. Di tiga wilayah itu, kata dia, pasukan pengamanan terdiri dari pengendalian massa (Dalmas) Polres Sukabumi dan Polsek setempat. "Untuk satu markas JAI, kami menurunkan 20-30 orang personil, seperti di Kecamatan Parakan Salak. Karena sebelumnya terjadi pembakaran masjid Al Furqon di Parakan Salak beberapa waktu lalu," tuturnya. Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0607/Sukabumi, Letkol Inf Rudianto meminta warga Sukabumi menahan diri dan tidak melakukan aksi anarkis terhadap Jemaah Ahmadiyah di wilayah Sukabumi. "Jangan memvonis JAI itu sesat sehingga harus dimusnahkan atau dibasmi. Tapi, bagaimana JAI dibina dengan baik agar mereka bisa kembali ke jalur yang benar," katanya di sela-sela pertemuan antara Muspida, ulama dan tokoh masyarakat Sukabumi di Markas Kodim 0607/Sukabumi. Ia menyatakan, TNI siap membantu aparat kepolisian dalam mengamankan seluruh aset dan anggota JAI di wilayah Sukabumi, baik kota maupun kabupaten. Rudianto menilai saat ini potensi konflik antara masyarakat dan JAI sangat besar pasca dikeluarkannya SKB tiga menteri karena dikhawatirkan bisa menjadi pembenaran bagi masyarakat yang menolak keberadaan Ahmadiyah. "Oleh karenanya, kami mengadakan pertemuan antara Muspida, Pemkab, para ulama dan tokoh masyarakat serta mahasiswa untuk menyamakan visi agar Sukabumi kondusif dan tidak ada aksi anarkis," tambahnya. Sementara itu Bupati Sukabumi, Sukmawijaya, mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi anarkis yang bisa merugikan diri sendiri. "Jika ditemukan ada warga yang merusak aset milik JAI, maka akan dihukum sesuai aturan yang berlaku," tuturnya seraya menambahkan pihaknya juga akan meminta kepada aparat kepolisian untuk mengamankan aset milik Jemaah Ahmadiyah. Ketua Ahmadiyah Sukabumi, Asep Sarifudin menjelaskan pihaknya belum menerima jaminan secara tertulis dari Pemkab Sukabumi terkait aset-aset milik Ahmadiyah, tetapi di lapangan petugas kepolisian telah melakukan pengamanan di sejumlah masjid Ahmadiyah. ***3***

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008