London (ANTARA News) - Harga minyak dunia melompat menjadi 137 dolar AS per barrel pada Kamis, di bawah rekor tertingginya, setelah serangan kelompok militan lainnya menurunkan produksi minyak di Nigeria, produsen minyak mentah terbesar Afrika. Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juli meningkat menjadi 137,00 dolar AS per barrel sebelum kembali sedikit turun. Namun harga itu masih jauh dari posisi tertinggi selama ini 139,89 yang terjadi pada Senin. Minyak mentah jenis Brent North Sea, London, untuk pengiriman Agustus menyentuh 137,05 dolar AS pada Kamis. Kontrak telah mencapai posisi puncak tertinggi selama ini 139,32 dolar AS pada Senin. Harga minyak terangkat naik pada Kamis, setelah raksasa minyak Inggris-Belanda, Shell mengatakan telah menutup produksinya pada fasilitas minyak lepas pantai utama di Nigeria karena sebuah serangan kelompok militan. "Kami menutup produksi di ladang minyak Bonga karena serangan militan tak dikenal pagi ini," kata juru bicara Shell, Precious Okolobo kepada AFP. Kerusuhan di selatan kawasan Delta telah mengurangi total produksi minyak Nigeria seperempatnya sejak Januari 2006. Minyak mentah berjangka telah mencapai posisi historis tertinggi pekan ini karena para pedagang mengkhawatirkan pasokan global, meski diberitakan Arab Saudi akan meningkatkan produksi minyaknya untuk membantu menahan kenaikan harga. Harga mnyak juga mengalami "rally" pada Rabu, setelah pemberitaan penurunan cadangan minyak mentah AS, yang merupakan konsumen energi terbesar di dunia. Para pedagang juga sedang menunggu hasil pertemuan akhir pekan di Arab Saudi antara negara-negara produsen dan konsumen minyak, kata para analis.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008