Jakarta, (ANTARA) - Sebenarnya di Indonesia ada banyak film bagus tetapi tidak sampai ke publik (tidak laku) karena si pembuat tidak memahami bisnis di dunia hiburan. Pernyataan itu diungkapkan oleh aktor peraih Piala Citra, Alex Komang dalam acara peluncuran buku Entry Indonesia Directory Book (EIDB) 2008 di Jakarta, Jumat. "Seringkali sebuah film bagus, baik secara artistik maupun estetis, tetapi merugi karena si pengusaha salah memilih pelaku dalam bisnis hiburan ini," kata pemeran "Dua Tanda Mata" tersebut. Ia juga mengatakan, banyak pengusaha mengandalkan aktor atau aktris tertentu, padahal bintang film bukan pedagang. Sehubungan itu, Alex menyambut baik penerbitan buku EIDB, yang dikatakannya sebagai dapat dijadikan panduan bagi para pengusaha yang ingin terjun di dalam industri film. Buku itu berisi informasi lengkap tentang siapa dan organisasi apa yang menjalankan usaha di berbagai jenis bisnis hiburan, mulai dari periklanan, musik, film, fashion, pesta pernikahan hingga katering. Direktur pemasaran EIDB 2008, Reinaldo Edward mengatakan, buku ini bukan hanya memberikan informasi dan data para pelaku bisnis hiburan tetapi juga saran. "Contohnya di bisnis film, kita berikan data produser lengkap dengan catatan film yang pernah dibuat, juga siapa saja yang dilibatkan dalam pembuatan film itu, mulai dari aktor dan aktris, sutradara, kameramen, distributor, hingga pengusaha katering (penyedia konsumsi saat syuting)," katanya. Menjawab pertanyaan wartawan, ia mengatakan bahwa EIDB diharapkan dapat memberikan masukan seluas-luasnya tentang cara paling efektif dan menguntungkan bagi pengusaha industri hiburan. Selain Alex Komang, acara peluncuran dihadiri oleh Camelia Malik, Okan Kornelius, Nola AB THREE, Toto Wijaya (Sony BMG), dan Bens Leo (pengamat musik).(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008