Bangkok (ANTARA News)- Perdana menteri Thailand Samak Sundaravej, Sabtu berikrar tidak akan mundur, menantang ribuan pemrotes yang mengepung ibukota itu menuntut ia mengundurkan diri dari jabatannya. Paling tidak 25.000 pengunjukrasa dari Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) yang anti pemerintah mengepung kantor-kantor pemerintah Jumat dan sekitar seperlima dari mereka tetap berada di sana sehari kemudian. Tetapi Samak, yang dituduh PAD sebagai kepanjangan tangan mantan PM terguling Thaksin Shinawatra, berjanji akan menjawab para pengecamnya dalam pidato televisi mingguannya, Minggu. "Tunggu dan dengarkan saya besok," kata Samak kepada wartawan dalam satu kunjungan ke sebuah rumah sakit polisi, dan menambahkan ia mengharapkan akan kembali bekerja di kantornya di mana para pemrotes berkumpul untuk menuntut ia mundur. "PM Samak akan mengemukakan segala sesuatunya Ahad dalam acara "Samak Talks," kata Nutthawut Saikua, deputi jurubicara pemerintah kepada AFP. "Saya dapat menegaskan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri," kata Nutthawut. Bangkok tetap tegang Sabtu sementara protes-protes memasuki hari kedua, dengan PAD mengulangi tuntutan-tuntutan mereka terhadap perdana menteri itu dan kabinetnya mundur. "Kami masih mengulangi tuntutan kami agar seluruh anggota kabinet mundur," kata Chamlong Srimuang, seorang pemimpin PAD kepada wartawan. Samak Sabtu pagi mengunjungi empat perwira polisi yang kabarnya cedera ketika para pemrotes menerobos satu barikade Jumat untuk masuk ke Gedung Pemerintah. Perdana menteri itu meraih kemenangan dalam pemilu Desember 2007 setelah lebih dari setahun kekuasan militer menyusul disingkirkannya Thaksin dalam satu kudeta oleh para jenderal loyalis setelah unjukrasa PAD. Tetapi kekuasaan Samak mendapat kecaman melalui unjukrasa di jalan dan di parlemen hanya empat bulan setelah pembentukan sebuah pemerintah, yang menimbulkan kekuatiran baru tentang stabilitas Thailand. Samak bertemu dengan panglima militer paling senior Thailand Jendral Anupong Paojinda, Jumat petang untuk membicarakan masalah-masalah sekarang. Polisi mengatakan 25.000 pemrotes hadir dalam unjukrasa-unjukrasa Jumat, tetapi menjelang Sabtu petang jumlah mereka menurun menjadi sekitar 5.000 orang, dengan diperkirakan akan datang lagi peserta unjukrasa petang. Protes-protes Jumat itu berlangsung secara damai dengan massa menyanyikan lagu-lagu yang mendukung Raja Bhumibol Adulyadej. PAD yang pro royalis memblokir sebuah jalan dekat Gedung Pemerintah selama hampir empat minggu, yang menimbulkan keraguan masa depan politik Thailand dan memukul pasar saham, yang anjlok 15 persen sejak protes-protes itu dimulai. Unjukrasa-unjukrasa itu sejauh ini tetap kecil, tetapi mereka memiliki pengaruh luas karena PAD merebut sentimen elit Bangkok, yang tidak mempercayai Samak setelah secara terbuka berkampanye sebagai kepanjangan tangan Thaksin. Baik Thaksin maupun Samak dipilih atas dukungan kuat dari daerah pedesaan miskin, di mana para pemilih tetap setia pada Thaksin setelah ia memberikan bantuan pemeliharaan kesehatan, pinjaman dengan bunga yang rendah dan gampang dan kemudahan-kemudahan lainnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008