Banjarmasin (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, H.M. Jusuf Kalla, mengatakan, sekitar dua tahun lagi kemungkinan Indonesia bisa menghemat anggaran sampai Rp200 triliun. "Hematnya anggaran sebesar raturan triliun rupiah itu seiring dengan peningkatan pemberdayaan hasil tambang batu bara dalam negeri untuk Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)," tuturnya pada pembukaan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) III Partai Golkar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), di Banjarmasin, Sabtu malam. Pasalnya, lanjut Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Wakil Presiden Repubik Indonesia itu, sumber daya tambang batu bara di nusantara ini termasuk di Kalsel cukup potensial untuk peningkatan daya dan pengembangan PLTU sebagai salah satu sumber daya energi yang relatif murah. "Sementara pengembangan pembangunan PLTU guna memenuhi kebutuhan sumber daya energi di Indonesia terus meningkat dari masa ke masa, sehingga tidak mustahil kita akan bisa menghemat pengeluaran anggaran dengan jumlah besar," ujarnya di hadapan ratusan peserta Rapimda III Partai Golkar Kalsel di Hotel Rattan Inn Banjarmasin. Menyinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia, ia menyatakan, hal tersebut cukup menggembirakan, kini mencapai 6,3 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dari beberapa negarai lain di Asia, seperti India, Bangladesh, Thailand serta Vetnam, katanya. Begitu pula tingkat pendapatan bangsa Indonesia juga nampaknya lebih baik dari beberapa negara di Asia, seperti India, Vetnam dan Filipina, tambah orang nomor satu di partai politik (Parpol) berlambangkan pohon beringan tersebut. Dia juga mengajak semua elemen bangsanya untuk senantiasa optimistis, Indonesia tetap akan menjadi negara terkuat di Asia. "Sebab kalau kita melihat secara obyektif kondisi dan sumber daya potensial dari sejumlah negara di Asia, tak yang terkuat, kecuali Indonesia," tandasnya seraya memberi contoh dalam kebutuhan pangan kalau beberapa tahun sebelumnya mengimpor beras, kini dalam tempo satu tahun sudah bisa swasembada. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008