Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan pihaknya belum membuat keputusan mengenai pengajuan pengunduran diri Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr Khoiruddin Basyori. "Belum. Itu belum dibahas, baru besok pada rapat pleno PP Muhammadiyah dijadwalkan akan dibahas. Saya tidak bisa mengatakan itu diterima atau tidak karena itu wewenang PP Muhammadiyah," katanya usai memberikan penjelasan mengenai rencana penyelenggaraan World Peace Forum II di Jakarta, Minggu. Din menjelaskan pula bahwa keputusan untuk menerima atau menolak pengunduran diri tersebut nantinya akan sangat tergantung pada penilaian Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengenai bobot persoalan yang melatarbelakanginya. "Saya sudah menerima surat pengunduran dirinya. Biasanya keputusan diterima atau tidaknya nanti tergantung pada bobot persoalan dan derajat dari pengunduran diri tersebut," katanya serta menambahkan hal itu sudah biasa terjadi di lingkungan Muhammadiyah. "Di Muhammadiyah hal itu biasa. Sudah ada mekanismenya, bukan masalah besar," katanya. Sebelumnya, pada Kamis (19/6), Rektor UMY) Dr Khoiruddin Basyori menyatakan telah mengajukan pengunduran diri ke Pengurus Pusat Muhammadiyah. Ia mengaku pengunduran diri itu dilakukan atas inisiatif sendiri, tanpa ada tekanan atau paksaaan dari pihak lain. Namun dia enggan berkomentar mengenai keterkaitan antara pengunduran dirinya dengan dengan kasus Banyugeni yang merugikan UMY Rp 1,3 miliar. Pengunduran dirinya dihubungkan dengan kasus tersebut karena pada Selasa (17/6), melalui tim kuasa hukumnya pihak UMY, melaporkan Djoko Suprapto ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta terkait dugaan penipuan proyek pembangkit listrik Jodipati dan energi alternatif Banyugeni. Salah seorang kuasa hukum UMY Mochtar Zuhdi mengatakan, upaya hukum itu dilakukan karena UMY telah dirugikan secara materil dan moril atas tindakan Djoko Suprapto, yang belakangan dikenal sebagai penemu "blue energy", tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008