Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Australia berminat melakukan program pengalihan utang ke program lain (debt swap), khususnya bidang kesehatan kepada Indonesia. Kepala Pembiayaan Inovatif The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis (TBC) and Malaria, Robert Filipp, di Jakarta, Senin, mengatakan Jerman merupakan negara pertama yang merealisasikan program tersebut kepada Indonesia. Jerman hingga saat ini telah mengalihkan utangnya kepada Indonesia untuk 6 program senilai 143,5 juta euro atau 220 juta dolar AS termasuk program debt2health. "Setelah dengan Jerman, akan ada Australia. Melalui Global Fund negara tersebut akan mendonasikan dana sebesar 75 juta dolar Australia untuk program kesehatan khususnya memerangi penyakit AIDS, TBC dan Malaria di Indonesia", katanya. Global Fund merupakan sebuah organisasi internasional penyokong dana multilateral yang berfokus kepada pendanaan sektor kesehatan khususnya untuk penanganan HIV/AIDS, TBC dan Malaria. Menurut Fillip, keinginan Australia untuk melakukan pendanaan tersebut, dikarenakan ini sudah menjadi janji pemerintah baru Australia ketika pemilu beberapa saat yang lalu. "Untuk itu, GF kini sedang melakukan negosiasi sekaligus mengingatkan pemerintah Australia itu akan janji politiknya" jelasnya. Pendanaan Global Fund hingga saat ini telah memberikan perawatan bagi 1,75 juta orang penderita AIDS, 3,9 juta orang penderita TBC, dan mendistribusikan 59 juta kelambu anti malaria. Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap 3 penyakit itu di mana sekitar 170.000 orang mengidap HIV, 150.000 orang meninggal tiap tahun karena TBC, dan 100 juta orang hidup di wilayah rawan malaria. "Sejauh ini, Global Fund telah menginvestasikan hampir 200 juta dolar AS di Indonesia dalam perawatan, penanganan, pencegahan dan perbaikan sistem-sistem kesehatan," kata Robert Filipp. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008