Jakarta (ANTARA News) - Badan Perwakilan Anggota (BPA) Asuransi Jiwa Bumiputera 1912 dalam waktu dekat akan mengganti Dirut Bumiputera, Soeseno Hario Saputro menyusul adanya hasil uji tuntas kepatutan dan kelayakan direksi yang telah dipilih oleh BPA beberapa bulan silam. "Calon itu kini sedang kita ajukan ke Departemen Keuangan, kita berharap Depkeu segera merespon agar kelangsungan lembaga asuransi nasional terbesar itu tetap eksis dalam menjalankan usahanya," kata Anggota BPA AJB BUmiputera 1912, H. Abd. Wahab Dalimunthe, SH kepada ANTARA, Rabu. Menurutnya, Badan Perwakilan Angota pekan lalu sudah melakukan rapat anggota, dan hasilnya meminta kesediaan Soeseno Hario Saputro berhenti sejenak dan pada tahun berikutnya akan diusulkan kembali ke Departemen Keuangan (Depkeu) untuk mengikuti fit and proper test/uji tuntas kepatutan. "Pak Seno kita minta besar hati, dan kabarnya hari ini sudah meletakkan jabatan, sehingga pejabat pelaksana harian (Plt) kita percayakan I Dewa Putu Bagus Supratman yang saat ini menjabat sebagai direktur teknik Bumiputera," katanya. Departemen Keuangan sebagai regulator dari perusahaan asuransi diharapkan segera memroses usulan dari DPA itu meskipun AJB Bumiputera itu sesungguhnya milik para pemegang polis yang seyogianya lembaga tertingi berada di BPA. "Tapi sudah lah, masalah itu kita akan tunduk saja kepada peraturan yang ada," katanya, seraya menambahkan, sebenarnya anggota BPA juga merasa tidak "nyaman" kalau yang diusulkan itu tiba-tiba tidak sejalan dengan keinginan pihak Departemen Keuangan. Sebelumnya, BPA mengangkat Direksi Bumiputera lewat sidang BPA, Soeseno Hario Saputro, Anwar Brata Antakusuma, I Dewa Putu Bagus Supratman, R. Anwar Isham, dan Didiek Sugiyanto. Tetapi mereka itu harus melalui uji tuntas kepatutan terlebih dahulu dari Depkeu, sebagai otoritas lembaga keuangan non bank. Ke depan, orintasi atau mekanisme pencalonan BPA mungkin akan kita ubah agar tidak terjadi kontra produktif, meskipun sekali lagi, Asuransi Bumiputera bukan milik pemerintah. Saat ini yang menjadi anggota BPA antara lain, Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulsel), Prof. Dr. Ir. Soleh Solahudin, Prof. Drs. Djakfar Rurod, Drh. Chaidir (wakil dari Sumbagteng) dan H. Abdul wahab Dalimunthe, SH, daerah pemilihan Sumatera Utara. "Saya kira para anggota DPA ketika memilih sudah cukup selektif," katanya. Menyinggung soal kinerja Dirut Soeseno, ia mengatakan, dia sudah punya program bagus, akan terus meningkatkan kinerja perusahaan, memperbaki jasa pelayanan sampai kepada pengembangan gedung baru tertinggi di Indonesia (tower Bumiputera) yang akan dibangun di sebelah timur Wisma Bumiputera Jl. jenderal Sudirman Kav. 75 Jakarta. Pak Soeseno juga sudah mentargetkan pertumbuhan premi tahun ini naik 12 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp4,7 trilun dan pendapatan investasi sekitar Rp1 triliun. "Rencana yang baik itu seyogianya harus terus dilanjutkan para pejabat baru yang nanti akan terpilih oleh Departemen Keuangan bekerjasama dengan BPA," kata Abd. Wahab Dalimunthe.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008