Serang (ANTARA News) - Aktivitas letusan da kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, mulai menurun dibandingkan dua hari lalu mencapai 289 kali. Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kabupaten Serang, Anton Tripambudi, Kamis malam, mengatakan, hingga saat ini status Anak Krakatau ditetapkan siaga atau level III oleh Pusat Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Departemen Energi dan Sumber Mineral (ESDM) Bandung. Karena itu, wisatawan atau nelayan tidak diperbolehkan untuk mendekati kawasan gunung karena berbahaya akan terkena lontaran bebatuan kerikil. "Wisatawan hanya diperbolehkan dengan radius dua kilometer sesuai rekomendasi PVMBG, "katanya. Dia menjelaskan, sejauh ini kondisi Gunung Anak Krakatau masih mengeluarkan semburan meterial kerikil juga energi vulkanik disertai asap tebal. Meskipun beberapa hari ini aktivitas letusan dan kegempaan Gunung Anak Krakatau mengalami penurunan. Data Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kabupaten Serang, sepanjang Kamis pukul 00.00 sampai 18.00 WIB aktivitas letusan dan kegempaan tercatat 242 kali, yakni vulkanik A (dalam) 34 kali, vulkanik B (dangkal) 74 kali, letusan 63 kali, tremor empat kali, hembusan sebanyak 67 kali. "Hari ini prekuensi letusan dan kegempaan relatif menurun dibandingkan dua hari lalu mencapai 289 kali, "ujar Anton Tripambudi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008