Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi, turun tipis setelah beberapa hari menguat, namun posisinya masih di level Rp9.200 per dolar AS yang menunjukkan sentimen positif pasar masih mendukungnya. "Turunnya rupiah hari ini merupakan hal yang wajar, karena pelaku melakukan aksi lepas untuk mencari untung (profit-taking), menyusul menguatnya harga minyak mentah dunia yang mencapai 140 dolar AS per barel," kata analis valas PT Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, di Jakarta, Jumat. Rupiah berada pada level Rp9.200/9.210 per dolar AS atau turun lima poin dari hari sebelumnya Rp9.195/9.228 per dolar AS. Menurut dia, rupiah juga mendapat tekanan pasar global dari melemahnya bursa regional akibat merosotnya saham-saham di Bursa Wall Street. Namun tekanan pasar itu cenderung tertahan oleh aksi beli investor asing terhadap obligasi dolar yang ditawarkan pemerintah di pasar luar negeri, sehingga rupiah hanya turun tipis, ucapnya. Rupiah, lanjut dia, masih memiliki peluang untuk menguat lagi hingga bisa mencapai angka Rp9.100 per dolar AS. Jadi posisi rupiah saat ini dinilai aman karena berada jauh dibawah angka Rp9.300 per dolar AS, katanya. Rully Nova mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah kemungkinan tidak berlangsung lama, bahkan potensi rupiah untuk menguat lagi pada pekan depan masih cukup besar. "Kami optimis rupiah akan kembali menguat pada sore nanti," ujarnya. Rupiah sebelumnya sempat berada di bawah angka Rp9.200 menjadi Rp9.195 per dolar AS atau mengalami kenaikan hampir 60 poin dibanding Rp9.254 per dolar AS. Namun kenaikan rupiah yang terlalu cepat juga kurang menguntungkan karena itu Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan memantau pergerakan mata uang lokal itu agar tidak terpuruk. Ke depan rupiah juga harus diwaspadai, menjelang pemilihan umum (Pemilu) pada 2009, apakah akan berjalan dengan lancar atau tidak. Kalau tidak maka tekanan negatif terhadap rupiah dialami yang mendorong kembali ke atas angka Rp9.300 per dolar AS, tuturnya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen naik menjadi 107,00 dari sebelumnya 106,65, euro mencapai 1,5754 sedikit berubah dari sebelumnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008