Teheran, (ANTARA News) - Seorang pejabat senior militer Iran, Ahad, mengatakan Republik Islam itu sedang menggali sebanyak 320.000 kuburan di berbagai provinsi perbatasannya untuk menguburkan penyerbu yang tewas pada masa depan, demikian laporan stasiun televisi satelit Iran yang berbahasa Inggris, Press TV, sebagaimana dikutip oleh kantor berita Xinhua. Markas Angkatan Bersenjata Iran telah menyetujui rencana untuk menggali kuburan buat pasukan musuh kalau-kalau terjadi serangan terhadap wilayahnya, kata Brigadir Jenderal Mir-Faisal Baqerzadeh, pemimpin Yayasan untuk Mengenang Pertahanan Suci. "Kami tak ingin keluarga tentara musuh mengalami apa yang harus dihadapi orang Amerika akibat Perang Vietnam," kata Baqerzadeh --yang juga adalah pemimpin komite Iran urusan pencarian tentara yang hilang. Tindakan untuk mendahului tersebut akan mengurangi waktu bagi penguburan tentara yang terbunuh, kata pejabat militer Iran tersebut. Ditambahkannya, "Penguburan tentara yang terbunuh akan dilakukan secara layak dan dalam waktu singkat." Baqerzadeh mengatakan keputusan itu sejalan dengan komitmen Iran pada Konvensi Jenewa dan protokol tambahan yang berhubungan dengan kerjasama pada masa perang antara Iran dan Palang Merah. Amerika Serikat dan sekutunya telah menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Iran telah membantah tuduhan AS tersebut, dan berkeras bahwa program nuklirnya hanya lah untuk tujuan damai. Pemerintah Bush telah menyatakan AS memusatkan perhatian pada "diplomasi untuk berusaha menyelesaikan masalah nuklir Iran", tapi juga menyatakan Washington "takkan mengajukan pilihan". Sebagian pengamat percaya mungkin saja Amerika Serikat dan Israel akan menyerang sasaran Iran karena kecurigaan mengenai program nuklir Teheran. Harian New York Times belum lama ini telah melaporkan militer AS percaya pelatihan besar militer oleh Israel pada awal Juni adalah persiapan bagi serangan pemboman yang mungkin dilancarkan terhadap instalasi nuklir Iran. Beberapa pejabat Amerika mengatakan pelatihan militer Israel tampaknya merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan militer guna melancarkan serangan jangka-panjang dan untuk memperlihatkan kesungguhan Israel dalam memandang program nuklir Iran. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008