Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, mengatakan dia akan menuntut balik pelapor kasus sodomi dan berencana akan membawa rombongan pendukungnya ke kantor polisi Selasa untuk menyampaikan keluhan bahwa tuntutan hukum kembali ditujukan kepadanya yang sama dengan yang telah dikenakan kepadanya dekade lalu dan hal itu merupakan rekayasa yang bertujuan semata menyerang pribadinya. Polisi telah menyelidiki pria yang melaporkan dan mengajukan tuntutan hukum kepada mantan wakil perdana menteri Anwar Ibrahim yang tak lain adalah bekas pembantunya yang berusia 23 tahun, Saiful Bukahri Azlan, yang telah mengajukan kasus itu sebelum Anwar menjalani hukuman kurungan selama enam tahun, yang akhirnya dibatalkan oleh Pengadilan Negara Bagian pada tahun 2004. Anwar berencana untuk membawa ratusan pendukungnya ke kantor polisi yang terletak di daerah pinggiran kota Kuala Lumpur Selasa petang untuk menuntut balik pelapor dan bahwa laporan akan kasus lama itu adalah merupakan hasil rekayasa. Anwar meminta perlindungan selama 36 jam di Kedutaan besar Turki hingga Senin malam karena merasa terancam keselamatannya mengatakan tuntutan kasus lama itu adalah upaya untuk menghalanginya untuk masuk ke parlemen. Dia mengatakan bahwa pada pekan ini Anwar berencana untuk mengumumkan bahwa dia akan ikut serta dalam pemilihan umum legislatif. Pada pemliu 8 Maret lalu koalisi yang mendukung pemerintah yang sekarang kehilangan dukungan di lima dari 13 negara bagian yang selama ini memperoleh dukungan dua pertiga dari 222 kursi di parlemen. Perdana Menteri Abdullah Badawi telah menawarkan pembicaraan kepada istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail pada selasa petang, pihak kantor perdana menteri melaporkan. Abdullah Badawi dan wakilnya telah menyangkal bahwa pihak pemerintah memiliki keterkaitan dalam kasus itu. Saiful Bukhari Azlan yang melaporkan kasus lama sodomi telah diperiksa oleh tim medis dan kini telah pulang kembali ke kediamannya namun di dalam perlindungan polisi, demikian dilaporkan oleh media massa Malaysia. Namun harian The Star Selasa melaporkan mengutip keterangan paman Saiful bahwa sejumlah pejabat pemerintah tak akan bersedia membantu pemuda itu pada saat ia maju menyampaikan cerita menurut versinya dan sejumlah banyak kantor polisi telah menolak kehadirannya saat ia ingin menyampaikan laporan dan tuduhan perlakukan penyimpangan asusila yang terjadi pada dirinya. Kepala Penyelidikan Kasus Kriminal Negara Bagian Bakri Zinin mengatakan pihaknya akan melindungi baik Saiful maupun Anwar dan akan melakukan penyelidikan secara jujur dan adil, demikian Reuters.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008