Malang (ANTARA News) - Wilayah Malang raya (Kota dan Kabupaten Malang serta Kota Batu) sejak beberapa hari ini kembali diguyur hujan debu dari arah Gunung Semeru. "Jika angin bertiup ke barat, maka wilayah Malang Raya yang akan terkena imbas hujan debu. Tapi kalau arah angin ke selatan, maka Lumajang dan Probolinggo yang dihujani debu," kata Kepala Sub Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Humas Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTNBTS) Nova Elina di Malang, Rabu. Ia mengatakan, dalam status waspada, setiap 15 menit hingga 20 menit Gunung Semeru selalu mengeluarkan letusan yang disertai pijar, asap dan debu yang beterbangan hingga wilayah Malang Raya. Oleh karena itu, katanya, setiap pengendara kendaraan bermotor khususnya roda dua harus mengantisipasinya dengan menggunakan masker atau helm penutup wajah, sebab dalam kondisi seperti ini rentan terhadap berbagai penyakit. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Enny Sekar Rengganingati mengimbau agar masyarakat Malang Raya untuk selalu mengenakan masker jika keluar rumah sebagai pelindung saluran pernafasan. Setiap kali hujan debu mengguyur Malang Raya, kata Enny, daerah itu pasti rawan terjadi penyakit mata dan saluran pernafasan sehingga harus mengenakan masker atau penutup wajah setiap kali keluar rumah apalagi berkendaraan terbuka seperti sepeda motor. Kawasan Gunung Semeru memiliki tujuh lubang magma yang secara aktif dan bergantian meletupkan semburan material halus yang mengakibatkan hujan debu yang tergantung arah angin, namun yang terkena imbasnya biasanya hanya di Malang Raya, Lumajang dan Probolinggo. Letupan rutin setiap 15 menit sampai 20 menit dari tujuh lubang magma gunung tertinggi di Jatim itu mengakibatkan hujan debu yang secara bergantian mengguyur beberapa wilayah yang berdekatan dengan Gunung Semeru itu. Pada kondisi normal, frekuensi letupan Gunung Semeru antara 80 sampai 90 kali per hari, jika letupan itu berkurang, maka akan semakin membahayakan, karena letupan itu terpendam dan membeku yang akhirnya keluar dan menjadi letusan lebih besar. Visual vulkanologi dan debu yang disemburkan dari Gunung Semeru, belum pada tahap membahayakan, tetapi bagi yang menderita gangguan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) disarankan mengenakan masker hidung sebagai upaya pencegahan. Gunung Semeru akan mengeluarkan debu halus dan mengguyur Malang Raya akan berlangsung sampai arah angin bertiup ke arah selatan lagi sehingga masyarakat harus `mengamankan` diri ketika mengendarai kendaraan bermotor terutama roda dua, sekalipun debu itu belum pada tahap membahayakan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008