Palembang (ANTARA News) - Pengembangan kasus tertangkapnya komplotan yang diduga teroris di Sumsel akan ditangani secara langsung di Jakarta, sedangkan Polda setempat akan mengambil langkah-langkah untuk pemulihan kondisi di daerah itu. Masalah ini memang dari pertamanya merupakan pentahapan dari rencana kegiatan Detasemen Khusus 88 Mabes Polri yang diback-up dan didukung Polda Sumsel, selanjutnya pengembangan kasusnya secara langsung di Jakarta, kata Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Ito Sumardi, di Palembang, Kamis. Menurut dia, yang akan dilakukan pihaknya sekarang adalah mengambil langkah-langkah untuk memulihkan kondisi di Sumsel, karena banyak sekali tokoh masyarakat maupun pejabat pimpinan daerah kaget dengan adanya masalah itu. "Kalau untuk saya masalah ini sebetulnya merupakan salah satu tugas Polri," ujarnya. Dikatakannya, kejadiaan tersebut sekaligus menyadarkan semua pihak bahwa pelaku kejahatan teror itu bisa berada di mana saja, kenapa masyarakat di sini tidak tahu, tetapi polisi mengetahuinya. Jadi, situasi kondusif tidak bisa diandalkan kepada polisi saja, tetapi masyarakat juga, katanya. Sementara mengenai diduga teroris yang tertangkap di Sumsel masuk dalam jaringan apa, ia menjelaskan, mengenai jaringannya dirinya belum mengetahuinya. "Inikan teknis nanti sabar saja dalam waktu dekat Mabes Polri akan menyampaikan secara detil jaringan atau hasilnya," katanya. Orang nomor satu di jajaran Polda Sumsel itu juga menyatakan, dari sembilan orang diduga teroris yang ditangkap, pihaknya belum mengetahui mana sebagai tersangka dan mana saksi, karena ini ada keterkaitan. Masalah ini semuanya ditangani tim khusus dan akan disampaikan Mabes Polri, tuturnya. Sementara apakah masih ada tersangka lainnya, ia menegaskan, kalau anggota di lapangan akan mendalami terus kasus tersebut kendati tim dari Jakarta sebagian sudah kembali, tetapi beberapa ada di sini bersama pihaknya untuk menyisir terus. Ia mengakui, kalau pihaknya sudah lama melakukan pemantauan. Mengenai dari sembilan yang diduga teroris itu apakah ada orang Sumsel, ia menyatakan, sementara ini bukan, tetapi ada beberapa keterkaitan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008