Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, ditutup melemah setelah harga batubara di pasar Eropa dilaporkan turun sekitar 13 persen. IHSG BEI ditutup melemah 91,863 poin (3,86%) ke level 2.286,611, sedangkan indeks LQ-45 terkoreksi 21,375 poin (4,25%) ke posisi 481,687. Kedua indeks turun ke level terendah sejak 29 April 2008. Menurut analis riset dari Valbury Asia Security Krisna Dwi Setiawan menyatakan, pengaruh melemahnya harga batubara di pasar Eropa menyebabkan saham-saham sektor batubara di bursa Indonesia menghadapi tekanan jual, terutama Bumi Resources (BUMI). Kenaikan harga minyak yang mencapai 145 dolar AS per barel juga berperan memperparah sentimen negatif di bursa Indoensia. Sementara kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 8,75 persen tidak terlalu berpengaruh ke pasar. "Kebijakan itu sudah diprediksi dan saham-saham perbankan juga tidak berpengaruh dan cenderung bertahan," jelasnya. Saham-saham yang berperan besar memperlemah indeks antara lain saham Bumi Resources yang terkoreksi Rp1.150 menjadi Rp7.150, Tambang Batubara Bukit Asam terjun Rp1.200 ke posisi Rp15.250, Indo Tambang Raya anjlok Rp2.800 ke harga Rp31.700 dan Aneka Tambang turun Rp125 menjadi Rp3.100. Turunnya saham-saham batubara itu juga diikuti saham unggulan lain, seperti Telkom yang turun Rp300 menjadi Rp7.350, Indosat melemah Rp250 ke posisi Rp6.350, United Tractors terkoreksi Rp800 ke Rp11.700, Astra Internasional menurun Rp200 ke harga Rp19.300 dan Gas Negara turun Rp450 menjadi Rp12.750. Dari keseluruhan saham aktif, tercatat 207 saham harganya melemah, hanya 26 saham yang menguat, dan 35 saham stagnan. Volume tercatat mencapai 2,268 miliar saham dengan nilai Rp7,02 triliun yang dihasilkan dari 81.754 kali transaksi. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008