London (ANTARA News) - Nilai tukar (kurs) dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang tunggal Uni Eropa/UE (euro) terhitung stabil di London, ibukota Inggris, memasuki akhir pekan waktu setempat (Sabtu dinihari WIB), karena euro melemah lantaran pesanan dari industri Jerman. Mata uang tunggal Eropa pada akhir perdagangan Jumat (4/7) berada pada 1,57 dolar AS, sedangkan sehari sebelumnya 1,5694 dolar AS, demikian laporan AFP. Demikian juga terhadap mata uang Jepang, dolar tak berubah pada 106,63 yen setelah mencapai 106,75 pada Kamis. Perdagangan belangsung sepi di tengah tidak adanya kegiatan perdagangan di AS, karena pasar tutup untuk libur hari kemerdekaan. Euro membuntuti dolar AS untuk sebagia besar hari, masih merasakan dampak komentar pada Kamis dari kepala Bank Sentral Eropa (ECB) yang memberikan kesan tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga zona euro dalam waktu dekat ini. ECB pada Kamis menaikkan suku bunga acuannya seperempat poin menjadi 4,25 persen dalam upaya menahan rekor inflasi zona euro. Namun, Presiden ECB, Jean-Claude Triche,t baru-baru ini mengindikasikan kemungkinan tidak ada lagi tambahan kenaikan suku bunga. Prospek untuk serangkaian kenaikan suku bunga membuat euro lebih menarik bagi para investors dan akan mendorong nilainya naik terhadap dolar. Euro juga tertekan sebuah laporan bahwa order industri Jerman turun pada Mei untuk kali keenam bulan berturut-turut, mendorong para analis untuk menyatakan alarm dan mengumumkan sebuah akhir dari "booming" sektir manfaktur. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008