Jakarta, (ANTARA News) - Bangkai kamera pemetaan udara digital (Digital Mapping Camera/DMC) ZI-Integraph baru yang diuji coba pada Casa N212 TNI Angkatan Udara (AU), namun jatuh di kaki gunung Salak, telah ditemukan dan segera dilakukan penyelidikan oleh Tim Mabes TNI AU. "DMC-nya sudah ditemukan dan kini sedang diselidiki oleh tim di Dinas Keselamatan Kerja dan Penebangan (Lambangja) Mabes TNI AU," kata Kepala Dinas Survei dan Pemotretan Udara Angkatan Udara Marsekal Pertama Djubaedi menjawab ANTARA di Jakarta, Sabtu. IDjubaedi mengatakan, penyelidikan terhadap kondisi DMC itu dapat menjadi analisis tentang sebab musabab jatuhnya pesawat yang membawa 18 awak dan penumpang tersebut. "Bisa saja dilihat dari kondisinya dan tingkat kerusakannya, bisa diketahui posisi jatuhnya pesawat, dari ketinggian berapa itu bisa dianalisis," tutur Djubaedi Pesawat Cassa N212 TNI AU bernomor registrasi A2106 pada Kamis (26/6) sekitar pukul 09.23 WIB berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma menuju Bogor dengan misi pelatihan terhadap penggunaan kamera digital udara yang baru. Pada pukul 10.38 WIB, pesawat Cassa itu hilang dari radar dan melakukan kontak terakhir dengan menara pengawas Pondok Cabe pada pukul 10.50 WIB saat menuju Bogor. Pada pukul 11.10 WIB, pesawat sudah tidak bisa dihubungi oleh petugas menara pengawas di Pangkalan Udara Atang Senjaya Bogor. Kamera udara buatan Jerman itu merupakan program pengadaan 2004/2005 melalui fasilitas Kredit Ekspor (KE), namun baru tiba pada November 2007 dan mulai diuji coba oleh TNI AU pada Januari 2008. Uji coba terhadap kamera digital udara senilai 5,5 juta dolar AS itu telah dilakukan tiga kali, terakhir pada 26 Juni silam menggunakan Casa N212 dari Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Malang. Sebelum tiba di Indonesia, kamera telah diuji coba di Jerman dengan menggundang tim Dinas Survei dan Pemotretan Udara Angkatan Udara yang dipimpin Letkol Sus Supriady, yang tewas dalam kecelakaan Casa N212 akhir Juni 2008. Pelatihan di Jerman berlangsung 15-24 Maret 2008 meliputi perakitan DMC Assembling Workshop Z/I Intergraph, Aalen, Jerman, ground test ruang simulasi DMC, Aalen, Jerman dan Test flight DMC yakni melakukan pemotretan udara menggunakan pesawat udara jenis Cessna Caravan dengan call sign D-FOTO di Elchingen Airfield, Jerman. Hasil pelatihan di Jerman tersebut, dilatihkan kembali pada beberapa personel Dinas Survei dan Pemotretan Udara Angkatan Udara oleh Letkol Sus Supriady dalam penerbangan Casa N212 dengan rute Halim Perdanakusuma-Bogor Area. Namun, pesawat jatuh dan menewaskan seluruh awak dan penumpangnya termasuk tiga orang dari pihak pemasok DMC ZI-Integraph berkewarganegaraan asing yakni Inggris, India dan Singapura. "Dengan insiden itu, TNI AU kembali memaksimalkan kamera udara yang selama ini telah telah dipergunakan," kata Djubaedi.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008