Pamekasan (ANTARA News) - Anggota komisi V DPR RI dari partai Demokrat, Adji Massaid menyatakan, ke depan, pemerintah di empat kabupaten di Madura, Jawa Timur perlu membuka akses ketahana pangan dan pengembangan ekonomi. "Saat ini Madura sudah beda dibanding 28 tahun lalu. Waktu saya datang ke Madura tahun 1980-an, Madura masih gelap dan akses jalan sangat memprihatinkan. Itu perlu terus ditingkatkan terutama dalam bidang ketahanan pangan", kata Adji Massaid di Pamekasan, Madura, Jatim, Minggu. Menurut artis yang ayahnya berdarah madura ini, pembukaan akses ketahanan pangan sangat penting, mengingat pulau Madura merupakan daerah kering dan tandus, tidak sebagaimana daerah lain di Jawa Timur. Pembangunan lumbung-lumbung pangan seperti padi dan jagung, ke depan perlu terus ditingkatkan dan pemerintah daerah harus memberi dukungan. Bahkan, kata dia, wajib memfasilitasi tersedianya lumbung pangan. Selain membuka akses ketahanan pangan, anggota dewan dari partai Demokrat tersebut, juga meminta pemerintah daerah mengupayakan tersedianya lapangan kerja dan peningkatan ekonomi kerakyatan. Selama ini, pemerintah pusat sudah banyak memberikan bantuan ke pemerintah daerah yang tergolong kabupaten tertinggal. Baik berupa prasarana ataupun sarana yang berupa DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DAU (Dana Alokasi Umum), termasuk Pamekasan. Dalam berupaya meningkatkan program ketahanan pangan, saat ini DPR RI sedang mengupayakan ketersediaan bibit padi dan jagung bagi para petani se-Indonesia, agar mereka bisa mendapatkannya secara gratis. Upala lainnya berupa pelaksanaan pelatihan-pelatihan bagi para kelompok tani dan penghargaan kepada mereka yang terbukti sukses. Tapi pelaksanaan di tingkat daerah masih dalam kajian DPR. "Di sini DPR membutuhkan masukan bagaimana pelaksanaan bantuan-bantuan untuk pengembangan ketahanan pangan selama ini. Kami memang berharap masyarakat juga proaktif jika ditemukan ada penyimpangan", kata Adji Massaid menambahkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008