Bandarlampung (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hasil Muktamar Luar Biasa (MLB) Ancol, A Muhaimin Iskandar menyatakan, kalau partai itu memenangi Pemilu 2009 dan memimpin bangsa Indonesia, akan bertekad untuk bisa menyelamatkan kekayaan alam negeri ini untuk kepentingan rakyat dan bangsa secara keseluruhan. "Kalau PKB memimpin bangsa ini, terutama akan menyelamatkan kekayaan alam yang kita miliki untuk dimanfaatkan bagi kemaslahatan rakyat dan bangsa ini," kata Muhaimin (Cak Imin) pada pertemuan konsolidasi dengan seluruh jajaran pengurus PKB di Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Minggu petang. Cak Imin menyatakan, kondisi saat ini dalam pemanfaatan kekayaan alam Indonesia, terutama minyak bumi, akan dibenahi sehingga benar-benar akan dinikmati rakyat dan bangsa Indonesia, bukan oleh bangsa lain seperti terjadi sebelumnya hingga sekarang ini, sehingga membuat harga bahan bakar minyak (BBM) harus dinaikkan mengikuti kenaikan harga minyak dunia walaupun menyusahkan rakyat banyak. Dia menyatakan, kondisi bangsa Indonesia yang pernah menjadi negara pengekspor minyak tapi sekarang malah kesulitan menghadapi kecenderungan harga minyak bumi yang terus meningkat, akibat kesalahan manajemen pengelolaan dan kebijakan atas sumberdaya alam yang dimiliki negeri ini. Menurut dia lagi, kalau PKB menang Pemilu 2009 dan memimpin bangsa ini, akan siap untuk mengelola bangsa dan kekayaan alam yang dimiliki secara lebih baik. Ia juga menilai, sepuluh tahun reformasi telah bergulir dan demokratisasi terus berkembang dengan hak demokrasi publik yang semakin merdeka. Pilar eksekutif, legislatif, dan yudikatif, menurut Cak Imin, juga terus diupayakan berfungsi secara lebih mandiri dan kokoh tanpa saling mengintervensi satu sama lain untuk pemberdayaan tradisi demokrasi. Dia menilai, tradisi dan budaya demokrasi itu yang belum terbangun dengan baik, sehingga masih terjadi korupsi dimana-mana, dan penyalahgunaan wewenang serta banyak yang masih tumpang tindih. "Butuh waktu untuk penyempurnaan penerapan demokrasi di negeri kita ini," ujar dia, seraya membandingkan dengan pertumbuhan demokrasi di Amerika Serikat (AS) yang perlu waktu sekitar 150-an tahun. Padahal di Indonesia reformasi baru bergulir sepuluh tahun, sehingga penyempurnaan demokrasi itu masih perlu waktu dan kesabaran untuk mewujudkannya. "Tapi saya optimitiss, bangsa Indonesia tidak perlu waktu sampai ratusan tahun seperti AS, cukup sekitar 15 tahunan saja Indonesia akan bisa menjadi negara yang kuat dan demokratis," kata dia lagi. Dia menyebutkan pula bahwa pada Pemilu 2009 yang akan datang, PKB menargetkan minimal meraih 15 persen suara, setelah melihat perkembangan partai itu pada pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 1999, PKB yang baru berdiri sekitar satu tahun berhasil menjadi urutan ketiga, dengan perolehan suara mencapai sekitar 13 juta. Tapi pada Pemilu 2004, perolehan suara PKB menurun menjadi 11 persen, dengan meraih 11,5 juta suara. "Kami kehilangan sekitar 2,5 juta suara pada Pemilu 2004 lalu yang akan dikembalikan pada Pemilu 2009 yang akan datang," kata Cak Imin yang optimistis partainya akan mampu meraih target itu. Namun dia menyebutkan, salah satu syarat PKB bisa kembali meraih dukungan suara mencapai minimal 15 persen atau bahkan bisa 20 hingga 25 persen harus dicapai dengan kerja keras dan bersatu padu serta kompak dengan Nahdatul Ulama (NU), membenahi manajemen partai menjadi partai modern yang sehat, profesional, dan taat pada aturan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008