Jerusalem, (ANTARA News) - Israel akan membuka kembali penyerangan perbatasannya dengan Jalur Gaza Selasa, sebagai tanggapan atas permintaan Mesir, bertentangan dengan keputusan sebelumnya akan menutup pintu-pintu perlintasan itu setelah terjadi serangan mortir Palestina. "Untuk menanggapi permintaan khusus Kepala Intelijen Mesir Omar Suleiman, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak setuju untuk membuka penyeberangan-penyeberangan pada sore ini," kata pernyataan departemen pertahanan. Berdasarkan gencatan senjata yang diprakarsai Mesir pada 19 Juni lalu, anggota-anggota kelompok militan Jalur Gaza diminta untuk menghentikan serangan roket dan mortir, dengan balasan Israel mencabut blokadenya atas wilayah pantai itu secara bertahap. Seorang pejabat Israel pada Selasa pagi mengumumkan bahwa semua kecuali satu pintu penyeberangan perbatasan Israel dengan Jalur Gaza yang dikendalikan oleh kelompok Hamas, akan ditutup karena serangan bom mortir yang diluncurkan dari daerah Gaza, Senin. Pejabat pertahanan Peter Lerner mengatakan, dia tak segera menyebutkan secara rinci jumlah barang-barang Israel yang akan diijinkan masuk ke Jalur Gaza. Serangan-serangan roket dan bom mortir secara sporadis dari Jalur Gaza sejak gencatan senjata dimulai menyebabkan pintu-pintu penyeberangan itu ditutup, karena Israel memperketat larangan-larangan bagi perlintasan orang maupun barang-barang ke wilayah Hamas, yang dikuasainya sejak setahun lalu. Wilayah Gaza dan Jalur Gaza adalah wilayah Palestina yang direbut Israel dalam perang 1967, dan pejuang-pejuang Palestina berusaha untuk membebaskannya. Serangan-serangan roket dan bom mortir pejuang Palestina terhadap wilayah Israel, menurut mereka sebagai balasan atas operasi-operasi militar yang dilakukan tentara Israel di wilayah Gaza, demikian diwartakan Reuters. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008