Denpasar (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan bahwa sampai sekarang mereka belum mengetahui keberadaan Mas Slamet bin Kastari (45), seorang gembong teroris yang tengah diburu polisi sejumlah negara. Menurut Kapolri Jenderal Pol Sutanto, Polri belum mendapatkan gambaran apakah Kastari masih berada di luar negeri atau sudah berhasil masuk ke wilayah Indonesia. "Kita belum punya gambaran yang jelas apakah dia masih berada di luar negeri atau sudah berhasil menerobos masuk ke wilayah kita," kata Kapolri Sutanto di Denpasar, Selasa sore. Usai meresmikan kantor Transnasional Crime Coordination Team (TNCT) Bali, Kapolri menyebutkan, untuk mengetahui keberadaan buronan yang sempat kabur dari tempatnya ditahan di Singapura, pihaknya terus melakukan pelacakan ke berbagai daerah. Namun sampai sekarang keberadaan tersangka teroris itu belum diketahui secara pasti. Ditanya tentang kemungkinan Mas Slamet ada di kampung istrinya di Rembang, Jawa Tengah, Kapolri mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya belum mendapat informasi tentang hal tersebut. Diperoleh keterangan, Mas Slamet adalah pria berkebangsaan Singapura, dan merupakan pimpinan Jemaah Islamiah (JI) yang diburu Interpol sejak 2002. Sebagai ketua JI untuk wilayah Singapura, ia tercatat paling diburu di negeri itu, karena pernah tercium akan meledakkan Bandara Internasional Changi Singapura pada tahun 2002. Mas Slamet beberapa kali ditangkap jajaran Polri baik atas dugaan pelaku teror maupun masalah keimigrasian. Terakhir, 20 Januari 2006 Mas Slamet ditangkap kembali karena menggunakan identitas palsu di Jawa. Dengan tertangkapnya si buronan, pemerintah Singapura meminta Indonesia untuk mengekstradisi, karena dinilai telah melakukan pelanggaran atas UU Keamanan Dalam Negeri Singapura. Sejak itu, Mas Slamet tercatat mendekam di balik terali besi, namun pada 27 Pebruari 2008 dilaporkan kabur dari penjara Whitley Road, Singapura. Belakangan, salah seorang anggota teroris yang diduga berada dalam satu jaringan dengan Mas Slamet, berhasil ditangkap pihak Mabes Polri di daerah Palembang, Sumatera Selatan. Tersangka MH (35) yang juga berkebangsaan Singapura, diringkus bersama sembilan kawannya di daerah tersebut pada awal pekan ini. Terkait dengan penangkapan MH, Mabes Polri kembali menyebar foto Mas Slamet ke seluruh jajaran Polda sebagai salah seorang gembong teroris yang paling dicari setelah Noordin M Top, warga negara Malaysia. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008