Surabaya (ANTARA News) - Letkol (Inf) Winariyanto Sawabi dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Kodim 0820 Probolinggo, Jatim karena membiarkan anak buahnya terlibat dalam kegiatan pemilihan kepala daerah. Kapendam V/Brawojaya, Letkol (Kav) Moenharto ketika dihubungi ANTARA News di Surabaya, Selasa menegaskan bahwa pencopotan itu merupakan komitmen Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Bambang Suranto agar TNI tidak terlibat politik praktis. "Pangdam sudah beberapa kali menegaskan agar TNI netral, baik lewat telegram maupun saat kunjungan ke daerah, tapi masih ada anggota yang terlibat. Jadi Panglima memang tidak main-main dalam masalah politik ini," katanya. Ia menjelaskan bahwa sebetulnya Letkol Winariyanto itu tidak terlibat langsung dalam politik praktis itu, melainkan hanya anak buahnya. Winariyanto saat itu tidak melaporkan keterlibatan anak buahnya itu ke atasannya langsung. "Seperti itu saja sudah dicopot, apalagi terlibat langsung. Dia dicopot dan diganti oleh PLH, yakni Kepala Seksi Teritorial Korem Malang, Letkol (Inf) Budi. Pencopotan itu dilaksanakan di Korem Malang, Selasa (8/7)," ujarnya. Sementara itu, anggota Kodim yang terlibat politik praktis hingga komandannya dicopot kini dalam pemeriksaan dan jika terbukti bersalah, maka akan ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku yang di lingkungan TNI. Kapendam mengemukakan bahwa pencopotan itu merupakan perintah langsung Pangdam lewat surat perintah (Sprin) Nomor Sprin/877/VII/2008 tanggal 2 Juli 2008. Menurut dia, yang bersangkutan dinilai gagal memimpin anak buahnya yang bermain-main dengan mendukung salah satu calon dalam pemilihan walikota Probolinggo. "Kebijakan pencopotan jabatan bagi prajurit yang tidak dapat menjaga netralitas TNI itu merupakan bukti bahwa pimpinan Kodam V/Brawijaya memegang teguh komitmen untuk netral. Semoga ini menjadi contoh bagi prajurit yang lain agar betul-betul netral," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008