Kudus (ANTARA) - Demi mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, sejumlah pemilik kendaraan dan sopir angkutan terpaksa antri berjam-jam hingga menginap di sejumlah SPBU di Kudus, Jawa Tengah. Hal itu terjadi, karena kelangkaan premium di Kudus terjadi hampir di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berjumlah 14 unit se-Kabupaten Kudus, sejak Minggu (6/7) lalu. Selain itu, pasokan BBM di sejumlah SPBU juga terjadi pada malam hari dan biasanya tidak akan bertahan lebih dari 3-5 jam. Seperti yang dialami salah satu sopir angkutan jurusan Bareng-terminal Kudus, Sunarto, di Kudus, Rabu, mengatakan, pihaknya terpaksa antre premium sejak Selasa (8/7) malam, sekitar pukul 21.00 WIB, hingga menginap di SPBU Hadipolo, bersama seorang anaknya yang masih usia lima tahunan. "Hingga siang ini, saya belum mendapatkannya," keluh Sunarto. Upayanya hingga menginap di SPBU tersebut, agar bisa mendapatkan premium hingga 20 liter. "Kalau tidak begini, saya tidak bisa narik angkutan," katanya. Kelangkaan tersebut menghilangkan kesempatannya mendapatkan penghasilan berkisar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per hari. Kondisi serupa juga dialami Tikno, warga Kabupaten Rembang, terpaksa mencari ke Kudus hanya untuk mengisi premium sepeda motornya dengan menginap di SPBU Hadipolo sejak Selasa (8/7) malam, sekitar pukul 21.00 WIB. "Hanya saja, hingga siang ini (9/7) saya belum mendapatkan premium tersebut," katanya. Menurut rencana, jika mendapatkan premium pihaknya akan melanjutkan perjalanan ke Semarang. Antre berjam-jam hingga menginap tidak hanya dialami mereka berdua, namun di SPBU Hadipolo tersebut juga banyak pengendara dan pengemudi yang antre dan menginap, mengingat lokasi SPBU tersebut berada di okasi strategis, yakni di Jalan Pantura Kudus-Pati. Pemandangan serupa juga terjadi di sejumlah SPBU lain, terutama dilakukan oleh sejumlah warga yang memiliki kebutuhan mendesak. Sementara itu, pihak pengelola SPBU Hadipolo, Muiz, mengatakan, hingga kini pihaknya belum dapat memberikan kepastian kapan akan ada pengiriman premium lagi. "Kekosongan di SPBU ini, sudah terjadi sejak Minggu (6/7). Kalau pun ada pengiriman tidak lama langsung habis lagi," katanya. Pernyataan serupa juga diungkapkan pengawas SPBU Ngembal Kulon, bahwa pihaknya tidak bisa memastikan kapan akan ada pengiriman premium. Sebelumnya, Selasa (8/7) sekitar pukul 11.20 WIB kemaren, sempat terisi 16.000 liter premium dari alokasi semula 24.000 liter. Namun hanya mampu bertahan selama empat hingga lima jam. Sementara SPBU di tengah-tengah Kota Kudus, di Jalan Ahmad Yani, juga terjadi kekosongan. Menurut Kepala Shift SPBU, Widodo, premium datang pada pukul 22.00 WIB, tapi esok dini hari (9/7) pada pukul 03.00 WIB, sudah habis. "Kami hanya mendapat jatah 8.000 liter saja," katanya. Karena antrean yang cukup panjang, ada seorang pengendara yang rela membeli premium dengan harga Rp20.000 per liter, untuk satu botol minuman kapasitas 800 mili liter, dari sebuah mobil. Menanggapi kelangkaan premium tersebut, Kasi Perdagangan Dalam Negeri pada Disperindagkop Sudiono, saat memantau ke Semarang, Depo pengiriman sudah kembali ke Pengapon, Semarang. Ia memprediksi, dalam dua hari ini kondisinya akan normal kembali.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008