Lebak (ANTARA News) - Ratusan ayam milik warga Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mati mendadak sejak satu pekan terakhir.

"Saya tidak mengira ayam sebanyak satu kandang itu secara tiba-tiba mati mendadak," kata Wahab (35) pemilik unggas di Kampung Cimanggu, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin.

Wahab mengatakan, selama satu pekan terakhir ini di wilayahnya banyak ayam mati mendadak dan peristiwa ini belum dilaporkan kepada pihak yang berkompeten.

Ayam-ayam itu penyebarannya cepat sekali, sehingga dirinya sudah tidak memiliki ayam lagi.

Sebagian besar warga di sini memelihara ayam dilepas dan dibiarkan mencari makan di luar.

Akan tetapi, mereka secara tiba-tiba mati mendadak pada siang maupun sore hari.

"Kematian ayam itu hingga kini kami belum begitu mengerti terserang penyakit apa," katanya.

Begitu pula Rusmani (45) pemilik unggas lainya Desa Rangkasbitung Timur, mengaku ayam-ayam mati tampak lemas seperti terserang gejala tetelo dan kemudian mati bersamaan.

Ayam itu bertahan hidup hanya semalaman dan jumlahnya hingga mencapai ratusan ekor dalam satu pekan itu.

Ayam mati itu dibuang karena khawatir takut menimbulkan penyakit menular kepada manusia.

Sementara itu, Sekertaris Desa Rangkasbitung Timur, Adi Nugraha, menyatakan, dirinya sudah menerima laporan dari warga ayam mati mendadak, namun pihaknya belum bisa menindaklanjuti kepada Dinas Peternakan.

Apalagi, saat ini hari libur.

Menurut dia, diperkirakan ayam mati mendadak itu populasinya mencapai ratusan ekor karena tersebar di sejumlah kampung di desa ini.

Oleh karena itu, pihaknya berharap Dinas Peternakan setempat agar segera memeriksa penyakit yang menimpa pada unggas milik warga tersebut.

"Sampai saat ini kami belum mengetahui persis soal kematian ayam itu," ujarnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009