New York (ANTARA News) - Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya Rabu waktu New York (Kamis pagi WIB) di tengah ketegangan geopolitik baru setelah Iran melalukan uji coba peluru kendali (rudal) yang diklaim mempu mencapai Israel. Euro meningkat menjadi 1,5754 dolar AS pada 2100 GMT dari 1,5664 dolar pada akhir perdagangan Selasa. Terhadap mata uang Jepang, dolar turun menjadi 106,72 yen dari 107,50 yen. Tindakan pasar terjadi setelah kekuatan G8 dalam pertemuannya di Jepang memperingatkan tentang ancaman melambungnya harga komoditas, namun tidak cepat mengkhawatirkan pasar. "Akhir pertemuan G8 di Jepang hari ini (Rabu) tanpa sesuatu untuk dolar, yang dalam waktu bersamaan uji coba rudal Iran telah mendorong kekhawatiran baru yang menekan penjualan dolar terhadap mata uang lainnya," kata Derek Halpenny, ekonom pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di London. Iran pada Rabu, melakukan uji coba peluru kendali (rudal) yang dikatakan mampu mencapai Israel. AS mengecam ujicoba penembakan rudal Iran yang dapat mencapai Israel ini dan memperingatkan republik Islam itu agar menghentikan program rudal balistiknya "segera." Shahab-3 termasuk diantara sembilan rudal yang diuji coba Rabu pagi dari sebuah lokasi yang tidak disebutkan namanya di gurun Iran, kata stasiun televisi berbahasa Arab Al Alam dan jaringan televisinya yang berbahasa Inggris Press-TV. Pada pertemuan G8, delapan negara kaya dunia itu tidak menyebutkan mata uang AS yang sedang "sakit" dalam pernyataan bersama mereka, meski Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengatakan para pemimpin sepakat bahwa melemahnya dolar AS buruk untuk ekonomi global. AFP melaporkan, dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,0279 franc Swiss turun dari 1,0335 franc pada Selasa. Pound berada pada 1,9826 dolar naik dari 1,9693 dolar. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008