Teheran, (ANTARA News)- Iran melakukan ujicoba penembakan rudal lagi di Teluk, Kamis, kata media pemerintah dan AS berjanji akan membela sekutu-sekutunya terhadap setiap agresi Iran. Washington, yang kuatir Teheran ingin menguasai teknologi untuk membuat senjata-senjata nuklir, mengatakan setelah Iran melakukan ujicoba sembilan rudal, Rabu bahwa Teheran harus menghentikan ujicoba-ujicoba rudal lebih lanjut jika negara itu ingin mendapat kepercayaan dunia. Iran mengatakan rudal-rudal itu dapat menghantam Israel dan pangkalan-pangkalan AS. Spekulasi bahwa Israel mungkin akan membom Iran meningkat sejak satu pelatihan angkatan udara Israel secara besar-besaran bulan lalu. Para pemimpin AS tidak mengesampingkan opsi-opsi militer jika jalur diplomasi gagal mengakhiri pertikaian nuklir Iran. Iran menanggapi dengan mengatakan pihaknya akan membalas menyerang Tel Aviv serta kepentingan-kepentingan AS dan pelayaran, jika ia diserang. Teheran menegaskan program nuklirnya hanya untuk tujuan-tujuan sipil. Menlu AS Condoleezza Rice ketika mengunjungi bekas republik Sovyet Georgia mengatakan Washington mengirim pesan kepada Iran bahwa AS akan mempertahankan kepentingan-kepentingan AS dan sekutu-sekutunya. "Kami melaksanakan kewajiban kami yang sangat-sangat kuat untuk membantu sekutu-sekutu kami mempertahankan diri mereka sendiri dan ini tidak perlu diragukan," kata Rice setelah bertemu dengan Presiden Georgia Mikhel Saashvili. Ujicoba, Rabu membuat bingung pasar-pasar minyak , mendorong harga minyak naik. TV dan radio Iran mengatakan ujicoba -ujicoba rudal baru itu dilakukan pada malam hari sampai Kamis. "Di dalam perairan Teluk, peluncuran berbagai tipe rudal-rudal darat ke laut, darat ke darat, laut ke udara dan peluncuran rudal Hout itu dilakukan dengan sukses," kata radio pemerintah tanpa memberikan keterangan lebih jauh. Jaringan televisi satelit Iran Press TV mengatakan Hout adalah sebuah torpedo. "Pengawal Revolusi Iran melakukan ujicoba penembakan rudal lagi di Teluk Persia," kata Press TV dalam berita singkatnya. Laporan-laporan itu menyusul pernyataan Rabu malam panglima angkatan udara Pengawal Revolusi Hossein Salami, yang mengemukakan kepada televisi pemerintah bahwa satu "manuver rudal pada malam hari" sedang dilakukan. Tetapi ia tidak merincikan menyangkut waktu. Press TV mengatakan ujicoba-ujicoba rudal baru adalah bagian dari manuver militer yang sedang berlangsung, demikian diwartakan Reuters. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008