Jakarta (ANTARA News) - Partai Pemuda Indonesia (PPI) memberikan jatah kursi calon anggota legeslatif (caleg) bagi aktivis mahasiswa pada Pemilu 2009, kata Ketua Umum PPI Hasanuddin Yusuf. "Jajaran DPP PPI tidak main-main dalam memperjuangkan aspirasi politik kaum muda pada pemilu 2009 nanti. Buktinya partai peserta Pemilu 2009 nomor urut 14 itu berkomitmen, akan membuka ruang bagi para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ataupun organisasi mahasiswa ekstra kampus," katanya kepada pers di Jakarta, Kamis. "Silakan bagi para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam BEM atau ekstra kampus serta mantan aktivis mahasiswa untuk mendaftarkan diri menjadi calon legislatif dengan kuota nomor urut antara 3 dan 4. Segera daftarkan ke kantor PPI di wilayah terkait," kata Hasanuddin yang juga Ketua Umum DPP KNPI ini. Menurut dia, PPI membuka ruang 85 persen caleg DPR/DPRD I dan DPRD II adalah pemuda di bawah umur 40 tahun. Sedangkan 15 persen untuk caleg berusia di atas 45 tahun. "Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda yang mampu melakukan perubahan. PPI akan 'all out' berjuang untuk kesejahteraan pemuda," katanya. Untuk membuktikan hal tersebut, Hasanuddin menegaskan, awal Agustus 2008 dirinya beserta jajaran partai akan melakukan roadshow (keliling) ke pulau Jawa dan dilanjutkan ke wilayah Indonesia Timur dan Sumatera. "Saya akan langsung bicara dengan pemuda yang menjadi buruh, petani, nelayan, mahasiswa dan lainnya. Bahwa mereka kini punya 'gerbong politik' yakni PPI," ujarnya. Sementara pengamat politik Universitas Trisakti Jakarta, Adilsah Lubis menyambut baik atas program kerja PPI yang akan merekrut pemuda menjadi caleg pada Pemilu 2009. "PPI terbilang partai yang punya harapan besar pada pemilu 2009. Dia konsen menyuarakan kesejahteraan kaum muda di Indonesia. Jumlah pemilih dari kaum muda diperkirakan mencapai 90 juta suara. Minimal 10 juta suara saja memilih ke PPI sangat mungkin sekali. Sedangkan orangtua dari anak muda itu sendiri diharapkan mendukung parta ini," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008