Medan (ANTARA News) - Tim arkeolog Sumut menemukan situs kuno peninggalan abad ke-13 hingga 15 Masehi di tepi Sungai Kuala Terjun, Desa Terjun, Medan Marelan, sekitar 40 kilometer Utara Kota Medan. Tim yang terdiri dari Balai Arkeologi Medan, Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Lembaga Penelitian Universitas Negeri Medan (Pussis-Unimed) dan Museum Negeri Sumut itu menemukan ribuan pecahan keramik maupun porselin yang sudah ratusan tahun usianya. Menurut Ketua Pussis Unimed, Dr Phil Ichwan Azhari, MS di Medan, Kamis, hingga saat ini penelitian arkeologis dan historis yang intensif dan holistic di situs tersebut belum dilakukan. Namun, berdasarkan temuan keramik dapat dijelaskan bahwa pada umumnya keramik itu berasal dari periode Dinasti Song (1127-1270 M) dan Yuan (1280-1360) berupa "stoneweres" maupun porselin dari Guangdong, Minnan (Fujian), Jingdezhen (Jiangxi) dan Longquan (Zhejiang) yang memiliki banyak kemiripan dengan temuan di Kota Cina dan Yuan di Kota Rantang. "Disamping itu, dalam jumlah kecil juga ditemukan Damar (Dammar Resin) di lokasi itu," katanya. Salah satu temuan yang berbeda adalah ditemukannya barang tembikar (earthenware) berwarna kuning dan bergaris (yellow-sliped ware) yang berbeda dengan temuan di Kota Cina. Kemungkinan tembikar tersebut adalah salah satu produk yang berbeda dengan temuan di Kota Cina Medan Marelan. Penemuan situs Terjun ini mengindikasikan eksistensi penduduk melalui jalur sungai pada saat kesibukan Kota Cina pada akhir abad ke-12, 13 dan permulaan abad ke-14, katanya. Sementara Kepala Museum Negeri Sumut, Sri Hartati, mengatakan, kaitan Situs Terjun dengan Kota Rentang dan Kota Cina Medan Marelan menunjuk pada suatu periode sejarah yang saling berdekatan, sekaligus menjadi bukti suatu kegiatan niaga yang sangat sibuk dan luar biasa pada zamannya di Timur Sumatera Utara. "Temuan tembikar seperti `yellow-sliped ware` adalah produk lokal situs Terjun dimana masyarakatnya telah mampu membuat sebuah tembikar," katanya. Eri Sudewo dari Balai Erkeologi Medan, mengatakan, keberadaan situs yang terletak pada 03 derajat Lintang Utara dan 098 derajat Lintang Timur itu telah dicoba untuk dijelajahi sebagaimana yang pernah dicatat oleh John Miksic (1979), namun belum berhasil. Sungai Terjun terhubung dengan Sungai Paluh Besar dan Sungai Belawan melalui sungai kecil di Canang sebelah Utara Kota Cina. "Kondisi dan keadaan Sungai Terjun dewasa ini telah menghilangkan keraguan bahwa sungai tersebut merupakan pintu masuk menuju Pelabuhan Kota Cina di Paya Pasir," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008