Balikpapan (ANTARA News) - Korban banjir dan tanah longsor di Balikpapan mencapai 10 ribu Kepala Keluarga (KK). Bencana banjir dan tanah longsor yang disertai angin puting beliung terjadi di Balikpapan pada hari Rabu (9/7), dengan menewaskan tiga korban jiwa yakni Kevin Naura Hutagalung (6), Geraldgen Hutagalung (8) dan Yunus (40). Menurut keterangan Walikota Balikpapan, Imdaad Hamid di Balikpapan, Kamis penanggulangan bencana alam ini dilakukan sesuai prosedur keselamatan. "Situasi tanggap darurat ini dilaksanakan selama 14 hari yang pada masing-masing kelurahan," tandasnya, di hadapan Pejabat Gubernur Kaltim, Tarmizi Karim dan Sekdaprov Kaltim, Syaiful Teteng. Penangganan evakuasi korban banjir, sudah dilakukan dengan baik oleh tim Satlak Penanganan Bencana Alam dan dibantu dari TNI/Polri. "Meskipun ada kekurangan yang kita alami, karena kurangnya perahu karet," kata Walikota. Pascabanjir ini, selama tiga hari Pemkot Balikpapan memasok logistik kepada para korban melalui kelurahan setempat. "Untuk yang meninggal biaya ditanggung langsung oleh Pemkot, selain itu dilakukan inventarisasi bagi yang rumahnya rawan longsor memperoleh uang sewa 6 bulan hingga 1 tahun, hal ini untuk mengurangi beban masyarakat," ujarnya. Tarmizi juga memberikan sumbangan Pemprov Kaltim berupa uang sebesar Rp1 miliar, perahu karet bermesin 1 unit dan rompi pelampung sebanyak 20 buah. Selain itu Departemen Sosial (Depsos) membantu berupa kain sarung, daster dan kaos masing-masing 250 lembar. Lauk-pauk berupa ikan kaleng 100 kotak (6.000 kaleng), kecap 25 kotak (1.200 botol), minyak goreng per 2 liter sebanyak 30 dos (180 botol), tas kemasan, bubur bayi beras merah, bubur bayi kacang hijau dan susu ibu hamil masing-masing 300 buah, serta beras sebanyak 5 ton.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008