Wina (ANTARA News) - Dengan cukupnya pasokan untuk memenuhi permintaan, di pasar tidak ada alasan mengapa harga minyak akan mencapai posisi tertinggi 135 dolar AS per barel, kata Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Kamis. Tetapi, jika Iran diserang, OPEC tidak dapat menggantikan produksi minyak negara itu, katanya memperingatkan. "Di sana cukup banyak minyak di pasar, di sana cukup banyak stok minyak," kata Sekjen OPEC, Abdalla Salem El-Badri, sebagaimana dilaporkan DPA. Tingginya harga minyak OPEC bukan akibat fundamental pasar, tapi karena melemahnya nilai dolar AS, masalah politik di Timur Tengah, spekulasi minyak dan "bottlenecks" dalam penyulingan minyak, kata El-Badri dalam paparan statistik tahun buku dan prospek minyak organisasi tersebut. Menanggapi pertanyaan wartawan, El-Badri memperingatkan bahwa OPEC tidak memiliki "contingency plans" jika pasokan minyak Iran terganggu setelah Israel menyerang Iran. Karena Iran produsen minyak terbesar kedua OPEC, "tak mungkin menggantikan produksi minyak Iran," kata dia. Sebanyak 13 anggota OPEC yang sebagian besar dari Timur Tengah dan Amerika Latin memproduksi 44,9 persen minyak mentah dunia pada 2007. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008