Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antar bank Jakarta, Jumat sore, menguat mendekati angka Rp9.150 per dolar AS, karena para pelaku membeli rupiah, menyusul melemahnya mata uang AS itu di pasar terhadap mata uang Asia. "Kenaikan rupiah relatif kecil, karena pelaku masih hati-hati membeli rupiah dalam jumlah besar, mengingat pelaku asing juga khawatir dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Jumat. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik menjadi Rp9.155/9.157 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.159/9.172 atau naik empat poin. Menurut dia, kenaikan rupiah yang relatif kecil ini karena aksi beli terjadi menjelang penutupan pasar, sehingga posisi rupiah masih di atas angka Rp9.150 per dolar AS. Rupiah sebelumnya diduga akan bisa menembus angka Rp9.150 per dolar AS, karena faktor positif dari penjualan surat utang pemerintah di luar negeri yang mendukung. Namun demikian, level itu belum bisa ditembus pada akhir pekan ini. Menurut dia, pada pekan depan dengan dukungan dari aktif investor asing jangka pendek bermain di pasar domestik dan menempatkan dananya di instrumen Bank Indonesia (BI), peluang rupiah untuk menembus angka Rp9.150 masih besar. "Kami optimis rupiah masih bisa bergerak naik lagi, apalagi minat investasi asing di dalam negeri semakin besar," katanya. Rupiah, menurut dia, pada awal pekan depan juga didukung dengan sentimen negatif terhadap dolar AS di tengah tingginya kekhawatiran atas krisis keuangan di Amerika Serikat yang menekan dolar AS. Kekhawatiran atas sektor keuangan itu, katanya, bank sentral AS (The Fed) kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunganya lagi. "Kami optimis The Fed akan tetap mempertahankan suku bunganya," ucapnya.

Copyright © ANTARA 2008