Samarinda (ANTARA News) - Atlet putri Bali, Maria Natalia Londan kembali memecahkan rekor PON untuk nomor lompat jangkit cabang olahraga atletik Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Stadion Utama Palaran Samarinda, Jumat petang. Maria Natalia berhasil melakukan lompatan sejauh 13,16 meter, sedangkan rekor PON adalah 13,00 meter atas nama Nyoman Rae T dari Sumatera Selatan yang dibuat pada PON XV/2000 Jawa Timur. Dengan keberhasilan tersebut Maria Natalia Londan berhasil merebut medali emas, perak direbut atlet Jawa Barat, Rini Susanti dengan lompatan sejauh 12,73 meter, sedangkan perunggu direbut Ni Putu Margawati (Sumatra Selatan) dengan lompatan sejauh 12,65 meter. Sebelumnya, pelajar kelas tiga SMAN II Denpasar tersebut juga memecahkan rekor PON untuk nomor lompat jauh sejauh 6,13 meter sedangkan rekor PON adalah 6,02 meter. Juara dua junior Asia tahun 2008 untuk nomor loncat tinggi tersebut memecahkan rekor PON untuk lompat jangkit pada lompatan pertama, kemudian pada lompatan kedua gagal menyamai lompatan pertama, sedangkan pada lompatan ketiga dia terkena diskualifikasi. "Ini kebanggan bagi saya karena mampu meraih dua medali emas dan saya sejak awal saya memang sudah merasa optimistis untuk bisa berprestasi di PON ini meskipun lawan yang dihadapi berat seperti Ni Putu Margawati," kata Maria Natalia Londan. Sementara itu untuk nomor lari 4X100 meter estafet putri juga terjadi pemecahan rekor PON. Juara pertama DKI Jakarta yang menurunkan atletnya Betaria Sahulata, Irine T. Joseph, Liesa Yunita, dan Dedeh Erawati berhasil memecahkan rekor PON. Mereka berhasil menyentuh garis finish pertama dengan catatan waktu 45,93 detik, sedangkan rekor PON atas nama tim Sulawesi Utara (Sulut) adalah 46,82 detik yang dibuat pada PON XVI/2004 Sumatera Selatan. Medali perak nuntuk nomor ini direbut Nusa Tenggara Barat yang menurunkan atlet Maryati, Kadekwati, Roetinah, dan Supiati dengan catatan waktu 46,75 detik. Kemudian perunggu direbut Jawa Timur yang menurunkan atlet Rina Rindawati, Serafi Anelis, Indah Lisa Widly, dan Tri Setya Utami dengan catatan waktu 47,20 detik. Begitu juri membunyikan pistol sebagai tanda lomba dimulai, pelari pertama DKI Jakarta, Betaria ahaluta langsung memimpin pada urutan pertama, kemudian pelari berikutnya juga terus memimpin di depan hingga memasuki gari finish.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008