Tenggarong (ANTARA News) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia dan Komite Olimpiade Indonesia (KONI-KOI), Rita Subowo, mengharapkan kompleks Stadion Utama, Perjiwa, Kota Tenggarong, Kalimantan Timur, tidak terlantar setelah berakhirnya Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 5 hingga 17 Juli 2008. Harapan itu disampakian Rita Subowo ketika ditanya wartawan saat meninjau sejumlah lokasi pertandingan cabang olahraga PON XVII yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara di Tenggarong, Jumat. Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk satu dari enam kabupaten/kota di Kaltim yang menjadi tuan rumah dan menyelenggarakan delapan cabang, yaitu gantole, renang, ski air, panahan, berkuda, balap sepeda, judo, dan tinju. Menurut Rita, kompleks Stadion utama Perjiwa yang dibangun menghabiskan dana miliaran rupiah itu dapat terus diberdayakan dengan dilakukannya berbagai acara, di antarnya dengan memperbanyak kegiatan-kegiatan (event) olahraga dan kegiatan lainnya. Bahkan, bisa juga di kompleks itu dibangun sekolah olahraga, sehingga masing-masing sarana bisa terus terpakai, di samping pembangunan serta perawatannya dilanjutkan. Dalam kunjungan itu Rita didampingi beberapa pengurus KONI Pusat, dan KONI Kalimantan Timur (Kaltim), serta beberapa panitia pelaksana (Panpel) pertandingan. Mereka meninjau tempat-tempat pertandingan di kompleks Stadion Utama Perwjia, Tenggarong, tempat dilangsungkannya pertandingan cabang panahan, berkuda, balap sepeda, judo, dan tinju. Sebelumnya, sejumlah pegawai dan warga Kota Tengarong, juga sempat bertanya-tanya, kira-kira bagaimana nasib dan kondisi serta perawatan kompleks Stadion Utama Perjiwa itu pasca PON 2008 yang berakhir pada 17 Juli 2008. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008