Denpasar, (ANTARA News) - Pemerintah Propinsi Bali akan memberikan penghargaan Karyakarana kepada kelompok sadar wisata yang dinilai berjasa dan mempunyai andil dalam memajukan pengembangan pariwisata Pulau Dewata. Penghargaan untuk kelompok sadar wisata tersebut akan diserahkan Gubernur Bali Drs Dewa Beratha pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Pemprop Bali, kata Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Bali Drs I Gede Nurjaya di Denpasar, Sabtu. Ia mengatakan, bertepatan HUT pemprop Agustus tahun ini tidak ada pemberian penghargaan kepada tokoh pariwisata perorangan seperti tahun-tahun sebelumnya. "Penghargaan tersebut akan kita berikan kepada delapan kelompok yang dinilai pantas menerimanya," ucapnya. Disebutkan, satu tim sedang melakukan seleksi dan penilaian ke tujuh kabupaten dan satu kota di Bali, sedangkan Kabupaten Karangasem tidak ikut dalam penilaian tersebut. "Kami sangat menyayangkan Pemkab Karangasem tidak ikut dalam penilaian penghargaan Karyakarana. Padahal ada sejumlah kelompok masyarakat setempat yang merintis pengembangan pariwisata di Bali," ujar Nurjaya. Penghargaan Karyakarana berupa satya lencana emas 20 gram dan sejumlah uang, tahun lalu diberikan kepada tiga tokoh pariwisata Bali masing-masing Anak Agung Ngurah Sentanu (70), pelopor pengembangan pariwisata di Kabupaten Buleleng, daerah pesisir utara Pulau Bali. Dua lainnya masing-masing Jro Gde Karang Tangkid Suarshana (64) atas jasa pengembangan yang digeluti dalam bidang pariwisata dan Drs Tjokorda Gde Putra Sukawati (52) jasa pengabdian dalam pengembangan pariwisata di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar. Penghargaan tersebut sebagai wujud pengakuan atas jasa mereka dalam pengembangan pariwisata, hingga pariwisata Bali berkembang pesat hingga sekarang. "Berkat sentuhan dan pengabdian mereka serta dukungan dari seluruh masyarakat kita, mampu menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia," ujar Nurjaya. Wisatawan mancanegara yang berulang kali menghabiskan liburan di "Pulau Seribu Pura" ini tidak pernah merasa bosan dan jenuh, karena selalu akan menemukan suasana baru serta atraksi yang unik dan menarik untuk dinikmati, tambahnya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008