Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina akan mengalihkan rencana penerbitan obligasi internasional ("global bond") dari sebelumnya tahun 2008 menjadi tahun 2009 menyusul persiapan penyelesaian neraca audit perseroan. "Ya...ada kemungkinan penerbitan (global bond) "carry over" (dialihkan) ke tahun 2009," kata Dirut PT Pertamina, Ari H Soemarno, di Magelang, Sabtu, di sela pemberian bantuan Rp16,9 miliar dari "BUMN Peduli" kepada SMA Taruna Nusantara. Meski tidak merinci nilai "global bond" yang akan diterbitkan, Ari menjelaskan, perseroan sedang berupaya menuntaskan neraca audit keuangan yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2008. Ia juga menambahkan, penerbitan obligasi internasional itu dimungkinkan juga dengan mengkombinasikan obligasi konvensional dan sukuk (obligasi syariah). "Nilainya belum bisa saya disebutkan, karena merupakan bagian dari strategi pendanaan perseroan," katanya. Lebih lanjut dijelaskan Ari, penerbitan "global bond" bagian dari strategi pembiayaan proyek perseroan yang pada tahun 2008 membutuhkan total investasi sekitar Rp21 triliun. Kebutuhan dana investasi sebesar itu tidak mungkin dibiayai dari keuangan Pertamina sendiri, sehingga dimungkinkan mencari dana dari pihak luar berupa pinjaman perbankan ataupun obligasi. Ia juga menilai bahwa penerbitan obligasi lebih menguntungkan karena bunga yang didapat bisa lebih murah dibanding kredit sindikasi dari bank. Ditambahkan, Pertamina juga membutuhkan dana untuk proyek kilang Tuban yang mencapai 1,9 miliar dolar AS. "Kita menyiapkan dana untuk Tuban sekitar 20-25 persen, sedangkan selebihnya dicarikan dari mitra berupa "project loan", katanya. Namun demikian ditegaskannya, bahwa perseroan tetap berupaya melakukaan pendanaan melalui skema pinjaman korporasi dengan catatan menunggu audit keuangan tahun 2003 (tiga bulan terakhir), tahun 2004 hingga 2007.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008