Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan pemerintah akan menambah empat radar dalam program Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 untuk menjangkau atau mengcover wilayah Indonesia. "Sebelumnqa, kita telah mengadakan empat radar baru dalam Renstra 2005-2009," kata Juwono, dalam rapat kerja bersama Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dengan Komisi I DPR di Jakarta, Senin. Juwono mengemukakan empat radar yang diadakan melalui program KE (Kredit Ekspor) 2005-2009 akan ditempatkan di wilayah Indonesia Timur, yakni Saumlaki, Yamdena Merauke, dan Timika. Namun, proses pengadaan radar tersebut masih mengalami kendala, yakni proses pengadaan yang memakan waktu cukup lama, terutama dalam masalah birokrasi, ungkapnya. Untuk itu, tambah Menhan, pemerintah secara bertahap akan melakukan langkah-langkah kemandirian dalam pengadan fasilitas radar dengan memaksimalkan pelibatan industri dalam negeri, seperti PT LEN dan PT DI. Namun, lanjut Menhan, ternyata PT LEN dan PT DI hingga kini masih belum memiliki teknologi radar militer, sementara proses alih teknologi masih sangat terbatas, sehingga proses kemandirian tersebut juga masih jauh dari harapan. Pada kesempatan itu juga, Menhan mengemukakan pemerintah tetap akan berupaya menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan terluar RI dengan sejumlah negara, termasuk melalui penguatan radar di beberapa wilayah yang saat ini belum terjangkau/tercakup secara maksimal. Ia menegaskan dalam pengelolaan wilayah perbatasan, Dephan telah berkoordinasi dengan departemen dan instansi terkait lainnya untuk percepatan pembangunan wilayah perbatasan secara terpadu, komprehensif dan terintegrasi antara pemnerintah pusat dengan pemda. "Pembangunan wilayah perbatasan secara terpadu antardepartemen sangat dikedepankan, mengingat keterbatasan anggaran di Dephan dan TNI," kata Menhan Juwono. (*)

Copyright © ANTARA 2008