Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Sjafii Djamal memperkirakan keputusan dicabut atau tidaknya larangan terbang Uni Eropa (UE) kepada seluruh maskapai Indonesia akan diketahui pada pekan ini. "Jadi, kalau tidak Kamis, ya Jumat," katanya menjawab pers usai rapat kerja bersama sejumlah menteri dengan Komisi V DPR di Jakarta, Senin. Jusman menjelaskan, pembahasan dalam sidang UE berlangsung pada 10-11 Juli 2008. Delegasi Indonesia, kata Jusman, dipimpin oleh Dirjen Perhubungan Udara, Dephub, Budhi Muliawan Suyitno dan didampingi empat maskapai program percepatan pencabutan larangan terbang. Menurut Jusman, pada sidang kali ini, tampaknya UE lebih banyak mendengar. "Ini tanda-tanda baik," katanya. Jusman mengakui, dalam sidang yang dihadiri 27 negara anggota UE, Indonesia diberi kesempatan hanya 25 menit, tetapi praktiknya diperpanjang hingga 90 menit. "Empat maskapai peserta percepatan (fast track), Garuda, Mandala, Premi Air dan Airfast, masing-masing juga diberi kesempatan melaporkan kemajuan program safety masing-masing," kata Jusman. Namun, Jusman tidak berani berspekulasi bahwa pencabutan larangan terbang sudah di ambang mata. "Saya juga tidak tahu hasilnya. UE biasanya mempublikasikan hasilnya lewat website mereka," katanya. Perilaku semacam itu (diumumkan lewat website, red) memang sudah menjadi kebiasaan UE. "Bahkan, kami pun tidak diberi tahu. Tak juga disurati," kata Jusman. UE melarang seluruh maskapai Indonesia terbang ke kawasan itu sejak Juli tahun lalu hingga saat ini. Dirjen Perhubungan Udara, Dephub, Budhi M. Suyitno usai Raker itu enggan memberikan penjelasan kepada wartawan terkait hasil sidang Eropa. Puluhan wartawan sempat mengejar Budhi hingga ke mobil dinasnya, tapi sang Dirjen tetap bungkam. "Saya belum dengar apa-apa," kata Budhi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008