Washington (ANTARA) - Pimpinan tiga komisi Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menuding Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengintimidasi para saksi, Selasa, dan menyebutkan tindakan itu ilegal dan "akan menjadi bukti penghalang"

Pompeo pada Selasa menolak upaya komisi untuk mendapatkan keterangan-keterangan sebagai bukti berdasarkan sumpah dari lima pejabat Departemen Luar Negeri saat ini dan sebelumnya, saat DPR yang dipimpin Demokrat mendalami permintaan Presiden Donald Trump kepada presiden Ukraina untuk menyelidiki musuh politik dalam negeri, calon presiden dari Demokrat, Joe Biden.

Baca juga: Pengungkap dalam kasus Trump adalah pejabat CIA

Anggota DPR Eliot Engel, Ketua Komisi Urusan Luar Negeri, Adam Schiff, Ketua Komisi Intelijen, dan Elijah Cummings, Ketua Komite Pengawas, membuat pernyataan tentang Pompeo untuk menanggapi posisinya.

Tiga pimpinan Demokrat itu mengatakan Pompeo akan menjadi "saksi fakta" dalam penyelidikan pemakzulan jika laporan-laporan itu benar bahwa Pompeo terlibat dalam percakapan Juli saat Trump berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

"Upaya apa pun untuk mengintimidasi saksi atau menghalangi mereka berbicara kepada Kongres termasuk pejabat Departemen Luar Negeri ilegal dan akan menjadi bukti penghalang dalam penyelidikan pemakzulan," bunyi pernyataan itu.

Baca juga: Dua penantang Trump di Republik dukung pemakzulan

Disebutkan pula bahwa "Kongres dapat menduga" dari penghalang seperti itu, sehingga informasi yang dirahasiakan akan menguatkan aduan pengungkap yang membantu mendorong penyelidikan pemakzulan.

Komisi DPR berkomitmen melindungi para saksi dari tekanan dan intimidasi, dan mengharapkan kepatuhan penuh dari para saksi dan juga Departemen Luar Negeri, bunyi pernyataan itu.

Baca juga: INDEF: Isu pemakzulan Trump, jangka pendek untungkan investasi RI

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019