New York (ANTARAm News) - Jenazah pendaki Indonesia, Pungkas Tri Baruno, yang meninggal dunia di puncak Gunung McKinley, Alaska, Amerika Serikat, akan diberangkatkan dari kota Anchorage, Alaska, Rabu (16/7), dan tiba di Jakarta pada Jumat (18/7) siang. Kepala Bidang Konsuler KJRI San Fransisco, Okto Dorinus Manik, Senin sore (Selasa pagi WIB), mengatakan ia sejak pekan lalu berada di Anchorage untuk mengurusi proses pemulangan jenazah Pungkas. Menurut Okto, dokumen catatan medis dan surat kematian sudah dikeluarkan pihak berwenang di Anchorage. "Dokumen sudah diproses dan kemungkinan sudah bisa keluar. Jadi hari Rabu kita sudah bisa membawa jenazah ke Indonesia," kata Okto ketika dihubungi wartawan Antara dari New York. Jenazah Pungkas akan diterbangkan dengan pesawat maskapai China Airlines bersama tiga rekan almarhum lainnya yang tergabung dalam tim ekspedisi Tunas Indonesia Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ke Gunung McKinley, yaitu Hartman Nugraha, Zulfa Ahyar, dan Gusti Kurnia Bayu Tresna. KJRI San Fransisco sendiri telah menjalankan pengurusan berbagai aspek menyangkut pemberangkatan jenazah dari Anchorage ke Jakarta. "Kami sudah bertemu pihak manajemen Bandara Anchorage, imigrasi, maupun pihak penerbangan. Mereka sangat membantu kami dalam menjalankan proses. Bahkan kita nanti di Bandara diberi fasilitas ruangan VIP," kata Okto. Pesawat China Airlines yang akan membawa jenazah ke Indonesia pada Rabu, diperkirakan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat pukul 13.00 WIB. "Nanti tiba di Jakarta, akan dilakukan serah terima di Bandara Soekarno-Hatta dari Deplu kepada Kwarnas Gerakan Pramuka," tambahnya. Saat ini jenazah Pungkas masih berada di rumah duka di Anchorage setelah berhasil dievakuasi pada Kamis (10/7) malam dari ketinggian 5.242 meter puncak McKinley, gunung tertinggi di Amerika Utara. Seperti yang telah direncanakan semula, jenazah Pungkas pada Selasa akan dikafani dan dishalatkan. "Masyarakat Indonesia di sini akan ikut menyalatkan jenazah. Pak Konjen (Konjen RI untuk San Fransisco Yudhistiranto Sungadi, red) malam ini juga sedang dalam perjalanan ke sini," kata Okto. Hingga Senin malam, jenazah Pungkas belum dibolehkan untuk dijenguk. "Masih dibalsem. Kami masih menunggu kapan diperbolehkan untuk melihat jenazah almarhum. Tapi kemungkinan besar besok sudah bisa," kata Okto. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008