Jakarta (ANTARA News) - Lelang tiga seri obligasi negara pada Selasa, menyerap dana sebesar Rp6,45 triliun, di atas target indikatifnya sebesar Rp3 triliun. Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto di Jakarta, Selasa, menyebutkan, penawaran yang masuk atas tiga seri obligasi negara itu mencapai Rp11,80 triliun. "Jumlah itu terdiri dari seri ZC0004 (2 tahun) sebesar Rp3,71 triliun, FR0034 (13 tahun) sebesar Rp5,26 triliun, dan seri FR0047 (20 tahun) sebesar Rp2,82 triliun," jelas Rahmat. Dari penawaran yang masuk pemerintah memenangkan sebesar Rp6,45 triliun yang terdiri dari FR0034 sebesar Rp4,35 triliun, FR0047 sebesar Rp2,1 triliun, sementara ZC0004 tidak ada yang dimenangkan karena permintaan "yields" terlalu tinggi di atas "benchmark". "Yield rata-rata untuk FR0034 sebesar 12,81 persen dan FR0047 sebesar 13,19 persen," katanya. Menurut dia, semua "yields" rata-rata yang dimenangkan masih di bawah "market quotation yields", sehingga lelang mencerminkan pasar SUN domestik yang masih mencerminkan sentimen positif dari investor termasuk asing. Sentimen positif itu antara lain nilai tukar rupiah stabil dan cenderung menguat, "rescue plan" oleh Pemerintah Federal AS terhadap FannieMae & FreddyMac yang dinilai positif sehingga tidak menimbulkan potensi gejolak di pasar global, serta ekspektasi publik bahwa inflasi dapat terkendali sehingga BI rate akhir tahun tidak menembus dua digit. "Asing masih dominan dan sekitar 60 persen penawar pada lelang hari ini adalah asing," katanya. Rahmat menyebutkan, kepemilikan obligasi negara oleh pihak asing per 14 Juli 2008 mencapai Rp96 triliun atau 18,45 persen. "Ini tertinggi dalam kurun waktu 1 tahun terakhir," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008